Coraknya juga bisa terinspirasi dari tanaman merambat, bunga, rumah adat Kaili, cengkeh, dan masih banyak lagi. Selain corak yang beragam, tenun khas Sulawesi Tengah ini biasanya dibuat dalam berbagai warna, seperti hijau, kuning, merah, hingga oranye.
Bomba sendiri memiliki arti kebersamaan dan keterbukaan dalam bahasa Palu. Oleh karena itu, pola dari kain ini melambangkan keterbukaan masyarakat Palu terhadap siapa pun yang ingin berkunjung.
Sebagaimana dikutip dari Indonesia Travel, menurut warga lokal, motif Bomba ini dibawa oleh Putri Manukaluli, salah seorang mantan pemimpin Palu dari Boya Peramba Tawaeli.
(Rizky Pradita Ananda)