Makna yang terkandung dalam motif Tenun Ikat Dayak Sintang diturunkan secara lisan dari generasi ke generasi. Bagi masyarakat Dayak di Sintang, tenun ikat merupakan suatu karya seni budaya yang tidak dapat diproduksi oleh sembarang orang dan sembarang waktu.
Pasalnya, tenun tersebut erat kaitannya dengan keyakinan dan tradisi terhadap beberapa aturan tidak tertulis dari nenek moyang yang harus dipahami sebelum seseorang melakukan kegiatan penenunan. Pembuatan tenun ikat dilakukan melalui sebuah teknik menenun, di mana pola kain dibuat dengan mengikat benang, dengan benang penahan celup.
Benang yang telah diikat ini dicelup berkali-kali untuk memperoleh pola yang diinginkan. Benang yang telah berpola ini lalu ditenun. Di momen jamuan santap malam tersebut, Jokowi juga tampak didampingi oleh Presiden World Water Council (WWC), Loic Fauchon.
Mereka tampak berdiri berdampingan. Loic juga tampak tak kalah memukau dalam balutan kemeja berwarna ungu dari kain tenun Endek khas Bali. Wastra endek atau tenun endek sendiri sangat beragam motif dan sesuai dengan penggunaannya.
(Leonardus Selwyn)