IBU kota Yunani, Athena menyuarakan sentimen antituris yang sedang ramai di Eropa sebagai tuntutan atas overtourism di kota bersejarah tersebut. Protes bernada usiran disuarakan melalui pesan-pesan grafiti yang cenderung kasar.
Ramai masyarakat lokal yang turun ke jalanan Kota Athena untuk meluapkan kemarahannya atas jumlah wisatawan yang terus meningkat hingga memadati wilayah mereka.
Semakin dipenuhi oleh wisatawan Inggris, Yunani meluncurkan permohonan untuk tidak ada lagi pariwisata di kota dan tempat ikonik seperti Acropolis.
Salah satu bentuk sentimen antituris ini dituangkan dalam pesan-pesan grafiti yang ditujukan kepada para wisatawan asing.
(Foto: Loannis Alexopoulos/LNP)
Selain graffiti, warga setempat menyuarakan keresahannya melalui demonstrasi publik, vandalisme, dan bahkan pembakaran terhitung sejak tahun lalu, demikian mengutip Daily Mail.
Peringatan-peringatan kasar dan mengerikan bagi para turis terpampang jelas di banguan dan dinding-dinding di seluruh kota. Salah satunya adalah 'Turis Pulanglah!'
Kemarahan lainnya terlihat jelas dalam grafiti di sebuah bangunan yang menggambarkan dua Menara Airbnb terbakar dengan keterangan 'Wisatawan, nikmatilah masa tinggal Anda di pemakaman Eropa'.
Pendemo yang turun ke jalan-jalan di Athena sejak bulan lalu berbondong-bondong menuliskan peringatan menyeramkan itu setelah mengklaim bahwa turis tidak hanya mamati kota, tetapi juga merampas rumah mereka.
"Mereka mengambil rumah kami saat mereka tinggal di Maldives" teriak para pengunjuk rasa.