Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kenali Gejala dan Perawatan Parkinson, Penyakit Neurodegeneratif yang Menyerang Lansia

Ayu Utami Anggraeni , Jurnalis-Jum'at, 17 Mei 2024 |13:54 WIB
Kenali Gejala dan Perawatan Parkinson, Penyakit Neurodegeneratif yang Menyerang Lansia
Mengenal penyakit parkinson. (Foto: Freepik.com)
A
A
A

PARKINSON merupakan salah satu penyakit neurodegeneratif yang umumnya dialami oleh para lansia. Sebab Parkinson terjadi sejalan dengan proses penuaan sistem saraf di otak ketika zat dopamin mengalami penurunan hingga 30 persen.

Seiring berjalannya waktu dan umur seseorang, penuaan sistem saraf pun terus mengalami kemunduran dan bisa terjadi mulai pada usia 50, 40, hingga usia 30 tahun.

Mengutip dari Ted Dawson, M.D, Ph.D, Director of the Institute for Cell Engineering John Hopkins Medicine, dokter spesialis saraf RS Siloam Lippo Village Tangerang, dr Rocksy Fransisca V. Situmeang, Sp.N menjelaskan bahwa 15 persen penyakit parkinson dipengaruhi oleh faktor genetik.

"Dengan pemahaman secara medis yang semakin baik mengenai pengaruh genetik dalam penyakit Parkinson, genetik dapat menjadi faktor yang bisa menurunkan penyakit Parkinson,” ujar dr. Rocksy Fransisca V. Situmeang, Sp.N.

Gejala dan Cara Perawatan Penyakit Parkinson

Gejala pada penyakit Parkinson bisa disingkat menjadi akronim TRAP, yaitu:

Parkinson

1. Tremor (Bergetar): Tremor adalah gejala paling umum pada Parkinson. Tremor umumnya terlihat pada tangan sering terjadi dimulai saat istirahat.

2. Rigidity (Kekakuan): Kekakuan otot yang paling sering terjadi pada Parkinson adalah kekakuan pada lengan, tungkai, dan leher.

3. Akinesia (Gerakan Lebih Lambat): Akinesia atau bradikinesia merujuk pada gerakan yang menjadi lebih lambat. Gerakan seperti berjalan, bicara dan aktivitas lain menjadi terganggu.

4. Postural Instability (Ketidakstabilan Postur): Ketidakstabilan postur adalah gejala yang ditandai dengan ketidakmampuan untuk menjaga keseimbangan dan postur tubuh yang baik.

Jika orangtua atau orang sekitar Anda mengalami gejala-gejala parkinson segeralah hubungi dokter spesialis saraf untuk pengecekan lebih lanjut. Sebab pemberian obat-obatan yang tepat dari dokter akan meningkatkan kualitas hidup seorang pasien menjadi lebih baik. Selain obat-obatan pasien penyakit parkinson juga membutuhkan latihan secara rutin untuk melatih gerak otot agar tidak mengalami kekakuan.

Dokter Rocksy Fransisca V. Situmeang, Sp.N juga mengingatkan bahwa pentingnya menjaga pola hidup sehat untuk meminimalkan risiko parkinson.

"Parkinson merupakan penyakit yang tidak bisa dicegah namun kita dapat meminimalkan seseorang tersebut terkena Parkinson dengan memperbaiki pola hidup kita," ujar dr. Rocksy.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement