Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ngeyel Tolak Didampingi Pemandu, 2 Pendaki Mongolia Lenyap di Gunung Everest

Janila Pinta , Jurnalis-Kamis, 16 Mei 2024 |08:29 WIB
<i>Ngeyel</i> Tolak Didampingi Pemandu, 2 Pendaki Mongolia Lenyap di Gunung Everest
Dua pendaki asal Mongolia hilang di Gunung Everest (Foto: Everest Chronicle)
A
A
A

DUA pendaki asal Mongolia dilaporkan hilang pada ketinggian 8.000 mdpl saat mendaki Gunung Everest, Nepal setelah meninggalkan Camp 4 menuju puncak dengan tidak membawa oksigen tambahan dan tanpa didampingi pemandu.

Usukhjargal Tsedendamba dan Prevsuren Lkhagvajav terakhir kali berkomunikasi melalui radio dengan Base Camp saat mereka meninggalkan Camp 4 pada Minggu akhir pekan lalu pukul 19.30 waktu setempat.

Dua pendaki itu berencana mencapai puncak keesokan paginya tetapi setelah itu tidak pernah menghubungi Base Camp lagi.

Kedua pria ini dilengkapi oleh 8K Expeditions, sebuah biro perjalanan dan wisata di Nepal. Mereka hanya menyewa layanan Base Camp dan beberapa botol oksigen yang tidak ingin digunakan.

Infografis Gunung Everest

Pihak 8K Expeditions mengatakan bahwa pendaki Mongolia itu berkata tidak memerlukan sherpa.

“Mereka yakin dengan keterampilan dan kekuatan mereka, mereka memberitahu kami bahwa mereka adalah pendaki profesional dan tidak memerlukan dukungan sherpa,” kata CEO 8K Expeditions Lakpa Sherpa kepada The Everest Chronicle.

“Kami bahkan menawari mereka pemandu kami secara gratis, namun mereka menolak permintaan tersebut,” tambahnya.

Pencarian tengah dilakukan dan 8K Expeditions telah menurunkan dua pendaki, Arjun Karki dan Langka Ram Tamang ke Camp 4 untuk mengatur upaya pencarian dan bertanya kepada para pendaki yang telah kembali dari percobaan mencapai puncak. Bertanya apakah mereka melihat dua warga Mongolia yang hilang tersebut.

Lakpa Sherpa mengatakan bahwa Everest berada dalam kondisi yang cukup ricuh setelah tim sherpa setempat membuka jalur menuju puncak pada Sabtu lalu.

Keadaan semakin memburuk sejak Senin sore karena angin kencang menghantam gunung tersebut, mengutip ExplorersWeb.

Kondisi angin yang tidak mendukung menyebabkan beberapa pendaki memilih mundur meskipun masih banyak juga dari mereka yang berhasil mencapai puncak ketika itu. Beberapa tim terkait pun memperkirakan bahwa kendala cuaca ini akan cukup panjang.

Gunung Everest

(Foto: Reuters)

Kasus hilangnya dua pendaki Mongolia ini memungkinkan mengundang kembali perdebatan terkait keselamatan di Everest.

Pendaki diharuskan menggunakan reflektor radar Recco, tetapi perangkat tersebut tidak berguna saat melakukan pencarian dengan berjalan di area yang luas.

Sementara itu, Camp 4 yang berada jauh di atas batas ketinggian helikopter sehingga tidak memungkinkan melakukan pencarian udara. Selain itu, tidak dapat dipastikan juga apakah masing-masing pendaki membawa sistem pelacakan berbasis GPS.

(Rizka Diputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement