CINTA Laura dan Putri Marino diketahui akan menghadiri red carpet Cannes Film Festival 2024 pada tanggal 14-16 Mei 2024. Ada 2 desainer yang akan merancang busana red carpet mereka nanti.
Cinta Laura sendiri tampil memukau dengCinta Laura akan kembali tampil dengan busana yang merepresentasikan Indonesia.an gaun yang terinspirasi dari legenda Ratu Pantai Selatan alias Nyi Roro Kidul tahun lalu. Kini,
Dalam konferensi pers bersama para delegasi dari brand kecantikan yang akan berangkat ke Cannes Film Festival, ditampilkan sketsa dari busana yang akan dikenakan Cinta Laura dimana dirancang oleh desainer kenamaan Monica Ivena. Sementara gaun Putri Marino dirancang oleh Stella Rissa.
Menariknya, Cinta Laura akan mengenakan gaun berwarna putih sementara Putri Marino berawarna merah yang dimana menjadi warna perpaduan bendera Indonesia. Padahal, mereka tidak secara sengaja menentukan kedua warna tersebut.
Keduanya pun akan mengulik kekayaan alam Indonesia dimana Cinta Laura terinspirasi dari Jalak Bali, sementara Putri Marino dari anggrek bulan. Cinta menjelaskan bahwa busana tersebut terinpirasi dari burung Jalak Bali yang tentunya merepresentasikan Indonesia.
Mulanya, burung cendrawasih dari Papua lah yang terlintas dibenak Cinta Laura untuk menjadi inspirasi dari busana yang dikenakannya. Namun, karena sejak awal Cinta Laura ingin menonjolkan sisi feminim, dirinya merasa Cendrawasih kurang cocok untuk menjadi inpirasi busananya.
"Tadinya aku berpikir kenapa enggak bird of paradise, burung cenderawasih. tapi karena kita takut mungkin terlihat terlalu ramai karena burung cenderawasih kan lumayan berwarna ya," ujar Cinta Laura saat konferensi pers bersama L’Oréal Paris di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.
Menurut Cinta Laura, dia mulai tertarik dengan buruk Jalak Bali dengan warna putih yang begitu dominan. Namun, warna biru di bagian mata Jalak Bali nantinya akan diaplikasikan dalam busana untuk menampilkan kesan yang unik.
"Kita berpikir 'oh gimana dengan Jalak Bali?' Putih kan menunjukkan kemurnian kesucian. Walaupun jalak bali ada sedikit biru dan hitamnya, itu bisa ditonjolkan di bawah sebagai gradasi untuk memberikan baju tersebut aksen yang berbeda dan unik," jelasnya.
Bukan hanya ingin tampil feminim dan unik, Cinta Laura juga ingin menyampaikan pesan mendalam dari busana yang dikenakannya. Hal ini berkaitan dengan rasa minder yang menjadi kegelisahan genarasi muda tanah air saat ini.
Cinta Laura sendiri kerap mendengar langsung keluhan soal rasa tak percaya diri yang kerap menyelimuti genenari muda. "Selain itu sebenernya ada message mendalam, message rahasia yang berusaha aku tonjolkan lewat busana yang aku kenakan," ungkapnya.
Sehingga, Cinta Laura berdiskusi dengan Monica Ivena agar busana yang dikenakannya harus menonjolkan sisi powerful dari dirinya sehingga generasi muda dan masyarakat yang melihatnya pun bisa semakin percaya diri tampil di tempat yang diinginkannya. Sebagaimana kepercayaan diri Cinta Laura yang tampil di red carpet Cannes Film Festival nanti.
"Suatu mentality yang harus kita ubah adalah bagaimana caranya kita meyakinkan diri kita bahwa kita layak berada di tempat kita berada. Oleh karena itu setelah aku bicara dengan monica, aku bilang, 'Monica feminim nggak apa-apa tapi tetap harus ada Cinta-nya'. Ya itu aku harus merasa kuat dan percaya diri saat berada di red carpet nanti dan dengan begitu dia membuat desain tertentu," ungkapnya.
Cinta ingin masyarakat tanah air khususnya generasi muda selalu merasa dirinya layak menjadi apa yang mereka inginkan. Berdiri dengan begitu percaya diri di tempat yang mereka inginkan. Tidak perlu merasa minder dan takut terlihat tidak layak bersanding dengan orang-orang disekelilingnya.
"Jadi message aku adalah untuk semua perempuan indonesia yang melihat ini yang akan melihat kita nanti di Cannes Film Festival, ingat kalian layak sukses, kalian layak bahagia, kalian layak berada di tempat yang kalian inginkan. Jangan pernah merasa kecil dan jangan pernah membiarkan orang lain membuat kalian merasa kecil. You deserved to be what you wanna be, gitu," tutur dia.
Stella Rissa pun mengungkap konsep busana Putri Marino dimana anggrek bulan juga akan dipakai untuk aksesoris yang dipakai, bukan hanya gaun. Sementara warna merah dipilih karena memancarkan kekuatan dan kepercayaan diri seorang wanita.
Melihat Putri Marino yang berasal dari Bali, Stella Rissa menambahkan aksen drapery dimana gaunnya akan ada bagian yang berlipat seperti seseorang sedang menggunakan kain Bali.
"Inspirasinya dari bunga anggrek bulan, dari bentuk bajunya, kami juga akan mendesain khusus brooch, anting dan cincin gold. Di aksesori tersebut, selain anggrek bulan, di bagian kepalanya didesain seperti perempuan yang menggunakan kain. Konsep itu menggambarkan Putri yang memakai gaun detail drapery," ucap Stella.
(Martin Bagya Kertiyasa)