Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Seorang Ayah Obati Anaknya yang Idap Tumor Lipoma, Penghasilannya Hanya Rp 20 Ribu per Hari

Syifa Fauziah , Jurnalis-Selasa, 23 April 2024 |20:00 WIB
Kisah Seorang Ayah Obati Anaknya yang Idap Tumor Lipoma, Penghasilannya Hanya Rp 20 Ribu per Hari
Kisah Isa idap tumor lipoma di punggung dan bokongnya. (Foto: X @JeblukAkun)
A
A
A

ORANGTUA tentu akan melakukan apapun untuk anak-anaknya, termasuk ketika anaknya sakit. Mereka akan memastikan kesembuhan anaknya dan mencari pengobatan terbaik.

Seperti baru- baru ini viral di media sosial seorang ayah yang sedang asik bermain dengan anaknya di salah satu satu rumah sakit di Bandung. Seorang akun X @jeblukakun menunjukkan momen seorang ayah yang sedang membuat mainan kapal terbang untuk anaknya.

Ternyata sang ayah sedang menghibur anaknya yang sedang menunggu antrian di rumah sakit. Usut punya usut, anak dari ayah tersebut mengidap penyakit tumor di punggung dan perutnya.

"Bapak nggak punya uang buat beli mainan buat ngehibur anaknya, tapi bapak ingat bawa buku tipis di tasnya. Sambil menenangkan anaknya, bapak melipat kertas yang dia sobek lalu dia terbangkan untuk membuat putra kecilnya bisa tertawa," tulis akun tersebut dalam cuitannya seperti dikutip pada Selasa (23/4/2024).

Kisah Isa idap tumor lipoma

Pemilik akun tersebut pun akhirnya berkenalan dengan ayah dan anak itu. Setelah berkenalan, ternyata bapak tersebut tengah menunggu antrian berobat di salah satu Rumah sakit di Bandung. Hal itu karena anaknya mengidap tumor lipoma yang menjalar di seluruh perut hingga punggung dan bokongnya.

"Nama adik itu adalah Isa, umurnya baru empat tahun dan ibunya pergi sejak Isa baru berumur tiga bulan tepat saat Isa baru saja divonis penyakitnya," katanya.

Menurut sang ayah, anaknya baru menjalani pengobatan lagi karena jaminan kesehatan Isa tidak bisa mengcover pengobatan seluruhnya. Sedangkan ayahnya hanya seorang buruh serabutan, upahnya hanya 20 ribu per hari.

"Itupun bapak sisihkan untuk biaya pengobatan, untuk membeli susu dan makan Isa," katanya.

Untuk mendapat pengobatan di rumah sakit Bandung, Isa dan ayahnya harus melakukan perjalanan cukup jauh dari Cianjur ke Bandung PP. Dengan uang seadanya sisa ongkos yang digunakan hanya cukup untuk satu kali makan bapak dan Isa.

Dilansir dari berbagai sumber, rupanya kondisi Isa yang tidak sehat sudah sejak lahir. Sejak lahir, tubuh Isa melemah, sering menangis, muntah-muntah, diiringi demam tinggi. Besoknya, muncul benjolan di punggung sebesar bola kasti. Sang ayah mengira hanya benjolan digigit nyamuk atau semut, kemudian ayahnya hanya memakaikan minyak kayu putih.

Namun setelah diperhatikan benjolan itu semakin tumbuh besar dan Isa merintih kesakitan karena merasa perih, panas dan gatal. Karena keterbatasan biaya, selama bertahun-tahun Isa hanya menjalani pengobatan tradisional untuk meredakan nyeri. Saat ini Isa sedang menjalani pengobatan dan harus kemoterapi agar mencegah sakitnya menjalar ke seluruh tubuhnya.

(Leonardus Selwyn)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement