Namun bila tak ingin asap kendaraan mengganggu anda menikmati makanan, anda bisa mencari pedagang nasi boran di kawasan sepanjang Jalan KH. Achmad Dahlan tepatnya di selatan Kantor Pemkab Lamongan.
Suparni menjelaskan, alasan penjual nasi boran memilih berjualan di tepi jalan raya. Selain ada izin dan tempat tidak mengganggu pengguna trotoar, juga melestarikan kuliner asli Lamongan.
"Kalau zaman dahulu jualannya di dalam kampung. Tapi saat ini diizinkan di pinggir jalan. Karena untuk melestarikan juga kuliner asli Lamongan ini," jelasnya.
Seorang pemudik warga Lamongan, Suharno mengungkapkan, setiap kali ia dan keluarga pulang kampung menyempatkan diri untuk membeli nasi boran.
Memang kuliner ini jarang ditemukan di daerah lain, berbeda dengan menu kuliner Lamongan lain seperti soto atau tahu campurnya.
"Kalau di luar daerah kan susah nyarinya, di Bekasi saja jarang ketemu. Makanya kalau pas lagi pulang kampung beberapa kali mampir beli," kata Suharno.
Baginya selain bersilaturahmi dengan keluarga di momen lebaran, kuliner nasi boran juga mengobati rasa kangen para perantau di kampung halaman.
"Ya buat ngobati kangen saja, kalau waktunya cukup ya makan mampir biasanya," tandasnya.
(Rizka Diputra)