Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Wanita Hamil Ini Mengira Mual dan Benjolan Leher Hanya Morning Sickness, Ternyata Kanker

Devi Pattricia , Jurnalis-Sabtu, 13 April 2024 |09:00 WIB
Wanita Hamil Ini Mengira Mual dan Benjolan Leher Hanya Morning Sickness, Ternyata Kanker
Wanita hamil alami benjolan dan mual. (Foto: Daily Mail)
A
A
A

SEORANG ibu tak menyangkah bahwa dirinya akan mengidap kanker saat hamil. Caitlin McAlinden dari Wirral, dia mengalami mual di pagi hari yang parah pada trimester pertamanya.

Melansir dari Daily Mail, Sabtu (13/4/2024), tak hanya mual, dia pun juga muntah-muntah setidaknya sekali sehari. Wanita berusia 24 tahun itu yang baru mengetahui kehamilannya pada September 2023. Kemudian dia merasa mudah lelah dan sering mual pada 12 minggu pertama.

Seiring berjalannya waktu, dia menganggap mual-mual dan kelelahan tersebut disebabkan karena dirinya sedang hamil. Sehingga dia beranggapan bahwa hal tersebut normal dan akan segera berakhir ketika ia melahirkan. McAlinden diprediksi akan melahirkan pada Mei mendatang.

Namun pada 25 Desember 2023, dia melihat ada sebuah benjolan seperti kacang polong di bagian lehernya. Meski begitu, dia tidak segera memeriksakan keadaannya ke dokter. Dia malah beranggapan bahwa benjolan dan nyeri di leher adalah efek lainnya dari kehamilan. Tapi pada awal 2024, McAlinden merasa benjolannya semakin parah.

Ibu hamil

“Ini bukan kehamilan yang saya harapkan. Aku merasa tidak enak badan selama ini,” jelasnya.

Bahkan benjolannya bertambah tiga kali lipat menjadi sebesar 'bola golf'. Hal ini yang membuat dia memeriksakan kondisinya ke dokter. Setelah melalui berbagai tes, sang dokter mengungkapkan bahwa dia menderita sebuah kanker bernama limfoma Hodgkin stadium satu.

Beberapa gejalanya memang mirip yaitu penurunan berat badan yang tidak disengaja dan pembengkakan di leher. Namun karena dirinya sedang mengandung, maka McAlinden, tidak memulai kemoterapi sampai putranya lahir.

“Semua yang ingin saya lakukan setelah bayi saya lahir harus ditunda karena kemoterapi,” ujar McAlinden.

Untungnya Rekan McAlinden, Connor telah mendesaknya untuk memeriksakan benjolan tersebut ke dokter. Sehingga bisa dilakukan upaya penanganan yang lebih baik. Pada tanggal 2 Januari, dia mengunjungi dokter umum dan dirujuk untuk USG di lehernya.

Dia menjalani biopsi pada 16 Januari dan dokter bertanya kepada McAlinden apakah dia memiliki riwayat keluarga dengan limfoma Hodgkin. Dia memberitahu mereka bahwa salah satu sepupu keduanya telah mengalami penyakit tersebut bertahun-tahun sebelumnya dan mereka segera mengirimnya untuk menjalani tes darah lebih lanjut.

“Sikap dokter saya berubah ketika saya mengatakan bahwa saya mempunyai riwayat penyakit ini dalam keluarga,” katanya.

Alhasil dirinya harus menjalani kemoterapi atau suntikan steroid dan pil pengencer darah setiap pagi sebagai bagian dari perawatannya untuk sembuh. Cancer Research UK mengatakan kemo 'biasanya dapat diberikan' kepada wanita yang sedang hamil 14 minggu, namun tidak sebelumnya karena dapat membahayakan bayi atau menyebabkan keguguran.

(Leonardus Selwyn)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement