“Jalan kemanusiaan yang cepat, aman, dan tanpa hambatan melalui semua penyebrangan adalah yang terpenting,” katanya.

Lebih lanjut, Badan PBB juga mengatakan kalau kondisi ini menjadi tantangan dalam segi keamanan, kendala akses, dan batasan lainnya. Terlebih di tengah serangan Israel yang terus melancarkan aksi mematikannya di daerah kantong Palestina sejak serangan lintas batas 7 Oktober 2023 oleh Hamas.
Akibat serangan tersebut sebanyak 1.200 warga Palestina tewas. Namun sejak saat itu, helikopter dan tank tentara Israel pada kenyataannya telah membunuh lebih dari 1.139 tentara dan warga sipil. Hampir 32.500 orang telah terbunuh dan lebih dari 74.900 mengalami luka-luka di tengah kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan.
Menurut PBB, saat ini perang Israel telah memasuki hari ke 174 dan telah memusnahkan 85 persen populasi Gaza ke dalam pengungsian internal di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang akut, sementara 60 persen infrastruktur telah rusak atau hancur.
(Leonardus Selwyn)