Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Potret Perjalanan Dian Sastro, 25 Tahun Berkarya di Industri Film Indonesia

Martin Bagya Kertiyasa , Jurnalis-Rabu, 27 Maret 2024 |17:21 WIB
Potret Perjalanan Dian Sastro, 25 Tahun Berkarya di Industri Film Indonesia
Dian Sastrowardoyo. (Foto: Highend)
A
A
A

HARI Film Nasional pada 30 Maret merupakan wujud apresiasi terhadap kontribusi film dalam membangun identitas dan kesadaran nasional, serta mendukung perkembangan industri film sebagai bagian dari identitas budaya bangsa.

Harper's Bazaar Indonesia pun memberikan penghormatan kepada salah satu ikon perfilman tanah air, Dian Sastrowardoyo. Pemeran Cinta dalam AADC itu pun telah berkiprah selama 25 tahun dalam dunia perfilman.

Sejalan dengan perayaan Hari Film Nasional dan peluncuran edisi khusus ini, Harper's Bazaar Indonesia menyelenggarakan "A Tribute to Indonesian Cinema Celebrating 25 Years of Dian Sastrowardoyo".

Dian Sastro

Dian Sastro merupakan salah satu talenta yang bersinar di industri perfilman Indonesia modern. Perannya dalam "Bintang Jatuh" karya sutradara Rudi Soedjarwo hingga kiprahnya dalam film-film ikonik layaknya "Pasir Berbisik" arahan Garin Nugroho tahun 2001 telah memantapkan namanya di dunia perfilman.

Puncaknya adalah perannya sebagai Cinta dalam film "Ada Apa Dengan Cinta?" produksi Miles Films, yang disutradarai Rudi Soedjarwo pada 2002 silam. Dian pun semakin memantapkan langkahnya sebagai salah satu bintang paling bersinar di industri perfilman Indonesia.

Menurut Dian, setiap proyek film telah memberikan pembelajaran yang berharga. Dia pun menyebut tiap peran yang didapatkan telah meninggalkan kesan tersendiri bagi perkembangan pribadinya, sekaligus dapat memberikan inspirasi baginya agar terus berkarya dan mencapai hal-hal lebih besar lagi.

Dian Sastro

“Saat film ‘Pasir Berbisik’ dibuat, saya masih sangat muda. Proses syutingnya benar-benar sebuah penggojlokan luar biasa bagi seseorang yang baru berusia 18 tahun, terjun ke lokasi terpencil yang sangat alami, bersama lawan main senior yang namanya sudah ‘besar’,” kata Dian.

“Di situ saya belajar menjadi seorang aktor, dan melihat bahwa proses pembuatan film butuh kerja keras dan dedikasi. Saya harus meninggalkan kehidupan sehari-hari dan diri saya sendiri, untuk kemudian pasrah kepada karakter yang saya perankan,” tambahnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement