KOLAK biasanya identik sebagai menu takjil favorit di bulan puasa. Dari sekian banyak tempat, terdapat salah satu spot berburu kolak di Jakarta yang sangat viral.
Bahkan, saking viralnya, spot berburu kolak yang berlokasi di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat itu turut membuat vlogger cantik asal Korea Selatan, Noona Rosa penasaran.
Melalui akun TikToknya, @noona_rosa, pemilik nama asli Jieun itu membagikan salah satu konten ketika dirinya akhirnya ikut mencoba ‘nge-war’ kolak viral tersebut.

“Aku kali ini hunting takjil yang lagi viral di Mangga Besar yang kalian rekomendasikan,” ujar Noona Rosa, dalam keterangan video kontennya.
Dalam kontennya tersebut, terlihat di mana Noona Rosa sudah antre dengan para pembeli sejak penjual kolak tersebut belum muncul. Padahal, Noona Rosa sendiri berinisiatif menunggu sejak pukul 2 siang. Namun rupanya, ia bukan satu-satunya pembeli yang menunggu kedatangan sang penjual kolak.
Antrian pembeli pun semakin mengular saat memasuki pukul 3 sore. Padahal, penjual kolak tersebut datang pada pukul 4 sore. Usai ditunggu-tunggu, penjual kolak tersebut akhirnya muncul dengan gerobaknya. Para pembeli lantas langsung menyerbu mereka, termasuk Noona Rose.
Tidak seperti sebelum-sebelumnya, kali ini, menurut Noona Rose sistem pembeliannya cenderung agak ‘bar-bar’ karena tidak menggunakan nomor antrean. Meski sempat diserobot pembeli lain, namun akhirnya ia berhasil mendapatkan 3 bungkus kolak yang ia pesan. Ia lantas membayar 3 porsi kolak campur tersebut seharga Rp54 ribu.
Namun, Noona Rosa mengaku kapok dan mengaku tidak mau membeli kolak viral tersebut lagi karena terlalu antre dan panas.
“Waaa ini antri banget tapi nggak pakai nomor. Ramai banget, semua rebutan! Aku exited, tapi cukup sekali ini aja karena padat sekali,” ujar Noona Rosa.
“Aku nggak mau kesini lagi. Disini kayak sauna. Dapatnya susah banget,” imbuhnya.
Setelah membelinya, Noona Rosa lantas mencoba mencicipi kolak tersebut di rumah.
Sebelumnya, ia sempat memuji dan menyebut bahwa kolak tersebut memiliki aroma yang wangi dan memiliki isian potongan singkong yang besar-besar. Namun, sayangnya, ia menilai kuahnya terlalu manis.
“Wangi ya. Waa gede. Singkongnya enak banget. Tapi manis banget,” ujarnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)