ULAR weling atau dalam bahasa latin bernama Bungarus Candidus merupakan salah satu ular berbisa paling mematikan di dunia. Ular jenis ini seringkali menyelinap masuk rumah bahkan tak jarang bersarang di dalam kasur.
Banyak kasus kematian disebabkan oleh gigitan ular weling, satunya yakni seorang satpam di Serpong bernama Iskandar yang meregang nyawa usai digigit ular ini pada 2019 silam.
Ular weling atau kraits snake ialah sekelompok ular yang sangat berbisa dan dikenal karena pola pitanya yang khas, biasanya ditemukan di wilayah tropis Asia dan dikenal karena gigitannya yang berpotensi mematikan. Gigitan tanpa rasa sakit yang sudah pasti dapat mengakibatkan kematian.
Berbeda dengan gigitan ular berbisa lainnya, gigitan ular weling relatif tidak menimbulkan rasa sakit. Itu bukan berarti tidak berbahaya.
Ular yang sangat berbahaya ini akan menyuntikkan racun yang mengakibatkan kelumpuhan selama beberapa jam.
Tanpa perawatan medis yang segera, kematian karena sesak napas adalah akibat yang lazim terjadi.
Setidaknya ada 16 spesies ular weling di dunia, termasuk weling berpita, India, Malaya, dan Burma. Ular weling merupakan salah satu dari 4 besar ular yang 'bertanggung jawab' atas sebagian besar kasus gigitan ular beracun di India. Adapun tiga ular lainnya yakni kobra India, ular Russell, dan ular sisik gergaji.
(Foto: Instagram/@chrisweeet)
1. Gigitan awal tidak terasa sakit
Mengutip laman AZ Animals, seluruh kasus kematian akibat gigitan ular di Bangladesh, lebih dari 50 persennya berasal dari ular weling. Manusia sering menjumpai ular jenis ini di musim hujan, saat mereka masuk ke dalam rumah untuk mencari tanah kering.
2. Sebaran ular weling
Ular weling dapat ditemukan di wilayah Asia tropis, mulai dari wilayah dekat Iran, di seluruh anak benua India (termasuk Sri Lanka dan Bangladesh), dan meluas ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia dan Malaysia.
Meski umumnya hidup di darat, ular weling memiliki adaptasi luar biasa untuk berburu di lingkungan terumbu karang, seperti kemampuan mereka menahan napas dalam waktu lama dan ekor berbentuk dayung yang meningkatkan kemampuan berenang mereka.
3. Racun lebih mematikan dari kobra
Bisa atau racun dari ular weling efeknya sangat merusak tubuh. Efeknya jauh lebih kuat dari racun kobra, dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu delapan jam.
Gigitan ular weling yang sebenarnya belum tentu menyakitkan dan sering kali hanya menyisakan sedikit pembengkakan.
Hal ini dapat menimbulkan komplikasi jika orang yang digigit tidak menyadari pentingnya segera mencari perawatan medis.
4. Hal yang terjadi setelah tergigit ular weling
Racun dari ular weling awalnya akan menyebabkan kelumpuhan otot. Awalnya, seseorang yang digigit mungkin akan mengalami sakit perut.
Seiring berkembangnya gejala, individu mungkin mengalami ketegangan di wajah dan kesulitan bernapas (engap).
Kematian akibat gigitan seekor ular weling biasanya disebabkan oleh mati lemas karena kelumpuhan sistem pernapasan dalam rentang waktu delapan jam kemudian.
(Foto: Instagram/@chrisweeet)
5. Jenis ular weling
Ular weling terdapat berbagai macam jenis. Mulai ular weling India, Malaya (atau biru), bukit timur laut, Andaman Selatan, Sri Lanka, berkepala merah, berpita, hitam kecil, Burma, hitam, berpita banyak, Iran, Sungai Merah, Sind, dan Suzhen.
Ada juga ular weling laut, seperti weling berbibir kuning yang berada dalam genus yang berbeda dengan ular weling darat. Meski mereka juga berbisa, mereka sangat jinak, terutama saat berada di darat, dan jarang menggigit.
(Rizka Diputra)