DIPICU membantu anak-anak mereka mengerjakan pekerjaan rumah, beberapa orang tua di Tiongkok dilaporkan mengalami stres hingga terancam menderita serangan jantung dan stroke.
Tekanan akademik yang tinggi dan ekspektasi yang diletakkan pada generasi muda di negara tersebut mencerminkan fenomena yang signifikan. Situasi ini menyoroti beban tambahan yang harus ditanggung oleh banyak orang tua dalam mendukung pendidikan anak-anak mereka.
Pentingnya pendidikan dalam budaya Tiongkok telah menciptakan lingkungan di mana orang tua merasa perlu terlibat secara langsung dalam proses belajar mengajar anak-anak mereka.
Melansir dari Oddity Central, Selasa (12/3/2024), salah satu insiden terjadi pada bulan Januari, ketika Dong, seorang ibu berusia 40 tahun didiagnosis menderita pendarahan subaraknoid spontan atau Spontaneous Subarachnoid Hemorrhage (SAH), stroke ringan yang kemungkinan besar disebabkan oleh stres jangka panjang yang terus-menerus.
Ibu dua anak ini tengah membantu salah seorang putranya untuk mengerjakan PR matematika, namun dia kehilangan kesabaran akibat anaknya tidak memahami salah satu soal. Ia dilarikan ke rumah sakit akibat kondisinya yang tidak membaik, ia merasakan sakit kepala yang hebat, diikuti dengan muntah-muntah.
Ledakan emosional yang tiba-tiba terjadi saat sedang mengajar anaknya hanya puncak dari keadaan yang sudah sangat buruk. Hal ini menunjukkan bagaimana stres jangka panjang dapat memiliki dampak serius terhadap kesehatan seseorang, bahkan menyebabkan masalah kesehatan yang mengancam jiwa, seperti stroke.
Kasus seperti ini menjadi semakin sering terjadi dalam masyarakat Tiongkok. Pada bulan lalu, terdapat laporan serupa. Seorang wanita berusia 37 tahun dari Lianyungang, membimbing putranya yang duduk di kelas empat dalam matematika.