Kemudahan transaksi dengan menggunakan QRIS, cukup membantu di kalangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hal ini sangat dirasakan oleh pedagang Kopi Keliling yang biasa dikenal Kopi Starbuck Keliling (Starling).
Sekadar diketahui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) merupakan standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code. Dengan menggunakan pembayaran ini, semua transaksi akan lebih mudah dan cashless.
Kholid, salah seorang pedagang Kopi Starling, merasakan manfaat dari penggunaan QRIS. Selain itu, sejumlah fitur yang ada diperkenal BRI melalui BRI Mobile (BRImo) banyak manfaatnya.
"Dengan menggunakan QRIS, nggak perlu lagi kasih kembali ke pelanggan. Apalagi penggunaan super App Brimo, memudahkan saya dalam bertransaksi dan transfer uang," ceritanya.
Tergabung dengan Klaster BRI Starling Senopati, Kholid juga mendapat berbagai pengetahuan perbankan yang dibutuhkannya. Pasalnya, belum lama ini Klaster BRI Starling Senopati ini mendapat bantuan unit sepeda.
Pada kesempatan yang sama, Subhan juga menceritakan tantangan penjualan Kopi Starling. Ia mengaku, pendapatan anak buahnya saat ini menurun karena banyaknya persaingan.
"Dahulu dalam sehari, kita bisa mendapatkan omzet Rp800 ribu, sekarang mau dapat Rp500 ribu benar-benar harus keliling. Tidak jarang omzet harian (turun) sekira Rp300-400 ribu," paparnya.
Hal ini bukan karena munculnya penjualan kopi gerobak keliling yang sedang tren, melainkan munculnya banyak penjual yang memiliki barang dagang yang sama.
"Bantuan sepeda untuk membantu jualan, lengkap dengan peralatannya. Ke depan, semoga kerjasama ini bisa berlanjut lebih baik lagi dan bertambah kuat," kata Subhan Zaki, pengelola Klaster BRI Starling Senopati saat ditemui Okezone.
"Itu (kopi gerobak) tidak saingan buat kita, karena mereka hanya jualan pakai es, berkurangnya (omzet) karena lebih banyak penjual," tandasnya.
Meski demikian, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan di lapangan, ada semacam aturan tidak tertulis di kalangan pedagang kopi starling.
"Misalnya, apabila dalam kondisi jalan beriringan, maka penjual starling yang ada di belakang tidak boleh melayani penjual sebelum pedangan di depannya mendapatkan konsumen. Bahkan jika nongkrong bareng, apabila ada orderan 5 kopi dan ada 2 pedagang yang ada di lokasi sama, maka dibagi rata penjualannya. Bisa jadi yang lebih lama mendapat penjualan sedikit lebih besar, 3 banding 2 dan begitu seterusnya. Ini diharapkan menjaga keharmonisan dari pedagang starling yang ada," paparnya.
Penggunaan QRIS BRI terus mengalami tren positif. Hingga akhir November 2023, jumlah transaksi QRIS BRI tumbuh lebih dari 400 persen dibandingkan November 2022.
Direktur Jaringan dan Layanan BRI Andrijanto menjelaskan, tren pertumbuhan transaksi digital masih sangat prospektif dan diproyeksikan mengalami pertumbuhan secara agresif. Kemudahan dan keamanan bertransaksi menjadi salah satu faktor pendukung melesatnya penggunaan QRIS BRI.
BRI pun melakukan ekspansi melalui fitur QRIS cross border. Dengan pengembangan ini, nasabah dapat menikmati kemudahan transaksi internasional tanpa kerumitan konversi mata uang.
QRIS cross-border merupakan layanan pembayaran yang memungkinkan pengguna BRImo dapat dengan mudah melakukan pembayaran di luar negeri dengan memindai kode QR yang tersedia merchant.
(Kemas Irawan Nurrachman)