Tak Hanya Kebutaan, Ini Efek Negatif Lain Suka Minum Alkohol Berlebihan
MANTAN kiper Timnas Indonesia, Kurnia Meiga dikabarkan mengalami kebutaan sejak 2017. Menurut pernyataan mantan istri dari Kurnia Meiga, Azhiera Adzka Fathir lewat channel YouTube Curhat Bang Denny Sumargo, kebutaan tersebut merupakan dampak dari kebiasaan buruk yang ia jalani, berupa konsumsi alkohol secara berlebihan.
“Penyebab sakitnya itu alkohol, dokter sudah bilang bukan disantet,” kata Azhiera, dikutip dari akun YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo, Senin (11/3/2024)
BACA JUGA:
Kebiasaan mengonsumi alkohol secara berlebihan, nyatanya bukan hanya menyebabkan kebutaan, tapi juga berbagai masalah kesehatan lainnya. Dilansir dari laman Centers for Disease Control and Prevention USA, masalah kesehatan itu bisa terjadi dalam jangka pendek dan jangka panjang.
Pada jangka pendek dampak yang terjadi misalnya mulai dari keracunan alkohol, perilaku seksual yang berisiko, keguguran dan kelahiran mati atau gangguan spektrum alkohol janin (FASD) dan mudahnya seseorang untuk cedera seperti kecelakaan, jatuh, tenggelam, dan terbakar.
Sedangkan pada jangka panjang hal yang ditimbulkan seperti tekanan darah tinggi, kanker payudara, melemahnya sistem kekebalan tubuh, terdapat masalah dalam pembelajaran dan memori, masalah kesehatan mental, masalah sosial, dan adanya ketergantungan alkohol.
Maka dari itu, minum alkohol sebaiknya dihindari terutama pada kalangan seperti usia di bawah 21 tahun, seseorang yang sedang hamil atau mungkin akan segera hamil, saat sedang berkendara, menderita kondisi penyakit tertentu, dan seseorang yang alkoholisme atau mereka yang tidak bisa mengontrol asupan alkohol yang diminumnya.
Lantas apa indikator seseorang bisa disebut mengonsumsi alkohol berlebihan? Seseorang dikatakan berlebihan minum alkohol untuk wanita adalah jika minum empat atau lebih dalam satu kali kesempatan, dan lima atau lebih minuman untuk pria.
Kemudian, seseorang dikatakan sebagai peminum berat jika ia meminum delapan atau lebih minuman per minggu untuk wanita dan 15 atau lebih per minggu pada pria.
(Rizky Pradita Ananda)
