Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Angka Perceraian di Indonesia Meningkat, Ternyata Ini Penyebabnya

Devi Pattricia , Jurnalis-Jum'at, 08 Maret 2024 |09:13 WIB
Angka Perceraian di Indonesia Meningkat, Ternyata Ini Penyebabnya
Anka perceraian di Indonesia meningkat. (Foto: Freepik.com)
A
A
A

KETUA Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), DR. (HC), dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) menjelaskan angka perceraian di Indonesia mengalami peningkatan.

Hal ini pun sangat berkaitan dengan angka pernikahan dan angka Total Fertility Rate (TFR) atau rata-rata jumlah anak yang dilahirkan wanita ikut menurun.

Dokter Hasto mengungkap bahwa berdasarkan data yang dia peroleh, salah satu faktor yang menyebabkan perceraian meningkat yaitu perbedaan pendapat yang kecil tapi kronis.

“Jadi ada datanya perceraian itu sebab utamanya apa. Mayoritas ya sebab utama perceraiannya adalah perbedaan pendapat suami istri yang kecil-kecil tapi kronis ya,” kata dr. Hasto saat dihubungi MNC Portal Indonesia, beberapa waktu lalu.

Toxic relationship

Dia menjelaskan arti dari kronis itu karena hal tersebut terjadi secara terus-menerus hingga membuat pasangan suami istri menjadi tidak satu tujuan dan memutuskan untuk berpisah. Berangkat dari hal yang kecil, ternyata bisa menimbulkan perpecahan yang besar.

Baginya perdebatan kecil yang kronis terjadi karena kedua belah pihak kurang dewasa, sehingga tidak bisa memaklumi satu sama lain. Tak cuma itu, imbas dari ketidakdewasaan itu juga membuat egoisme dalam diri menjadi meningkat.

Terlebih adanya pengaruh internet yang pesat membuat setiap pasangan menjadi hidup di dunianya masing-masing.

“Jadi dengan era internet of thing, kemudian cenderung hidup di alamnya sendiri misalnya begitu ya. Ketika egoismenya itu meningkat maka kemudian kurang mampu memaklumi orang lain, ini satu kenyataan ya,” ujar dr. Hasto.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement