CARA pengobatan patah tulang fibula menarik untuk di ulas. Patah tulang fibula sering kali dialami oleh beberapa orang, khususnya para pesepakbola.
Salah satu contohnya adalah pengalaman buruk mantan gelandang serang Persebaya Robertino Pugliara yang harus mengalami patah tulang fibula. Insiden tersebut terjadi akibat tekel horor gelandang bertahan Wahyudi Hamisi saat masih berseragam Borneo Samarinda pada 13 Oktober 2018.
Cedera parah tersebut bahkan membuat pemain asal Argentina tersebut gantung sepatu. Merangkum dari berbagai sumber, Kamis (7/3/2024) fibula adalah tulang panjang dan tipis yang terletak di antara lutut dan pergelangan kaki.
Fungsi tulang fibula adalah untuk membantu menjaga kestabilan sendi pergelangan kaki. Patah tulang fibula dapat disebabkan ketika seseorang mengalami keseleo pada pergelangan kaki akibat terkilir parah, terjatuh parah, atau kecelakaan terkait olahraga.
Gejala yang timbul akibat patah tulang fibula dapat berupa nyeri di bagian luar kaki, bengkak, dan memar. Pemeriksaan rontgen, MRI, atau CT scan diperlukan untuk mengetahui apakah Anda mengalami patah tulang.
Bagi seorang atlet, cedera seperti ini bisa menjadi hal yang menakutkan, pemulihan bisa berjalan lancar jika melakukan penanganan dengan tepat. Meski demikian, terdapat beberapa cara pengobatan patah tulang fibula seperti yang dialami Robertino Pugliara.
1. Reduksi Tertutup dan Imobilisasi
Patah tulang fibula biasanya diobati dengan prosedur yang disebut reduksi tertutup dan imobilisasi. Dimana, tulang diatur secara manual ke posisi yang benar kemudian diimobilisasi dengan gips atau belat selama beberapa minggu. Jika memungkinkan, tulang akan di luruskan kembali oleh ahli ortopedi tanpa operasi.
2. Pembedahan
Pembedahan diperlukan jika tulang tidak memungkinkan untuk diluruskan kembali secara manual. Terdapat beberapa pilihan diantaranya meliputi:
Reduksi terbuka dan fiksasi internal (ORIF)
Potongan tulang yang patah ditempatkan pada posisi yang benar melalui pembedahan dan diamankan dengan sekrup, pelat, jahitan, atau batang.
Fiksasi eksternal
Memasukkan pin ke rangka luar di luar bodi menggunakan klem dan batang melalui kulit dan ke kedua sisi tulang untuk menstabilkannya.
Penjepit perkutan
Penyisipan kabel melalui kulit untuk menahan potongan tulang di tempatnya. Kemudian, kabel tersebut akan dilepas setelah patah tulang fibula sembuh.
3. Terapi fisik
Cedera yang kompleks juga memerlukan perawatan lebih lanjut untuk mengurangi rasa sakit dan bengkak, meningkatkan kekuatan, meningkatkan rentang gerak kaki, dan meminimalkan jaringan parut. Untuk itu, terapi fisik selalu direkomendasikan untuk membantu meminimalisir penyembuhan patah tulang fibula.
Patah tulang fibula yang dialami oleh Robertino Pugliara merupakan suatu pengingat yang kuat akan risiko yang dihadapi oleh atlet dalam olahraga kontak seperti sepakbola. Namun, dengan penanganan yang tepat dan tekun dalam menjalani proses pemulihan, banyak orang dapat pulih sepenuhnya dari cedera serius ini. Demikianlah cara pengobatan patah tulang fibula seperti yang dialami Robertino Pugliara.
(Leonardus Selwyn)