Jam tersebut dapat mengumandangkan azan melalui pengeras suara. Azan dapat didengar hingga tujuh kilometer. Di dalam Menara Jam Pusat terdapat museum yang menampilkan koleksi karya Seni Islam.
Dari gambar di atas terlihat bahwa Abraj Al-Bait terdiri dari tujuh gedung bertingkat yang terpisah. Secara kasar terbagi menjadi barisan depan dan barisan belakang. Barisan depan, terdapat dua bangunan simetris, di sebelah kiri disebut Menara Safa dan di sebelah kanan disebut Menara Marwah.
Barisan belakang terdapat lima bangunan, dari kiri ke kanan adalah Menara Maqam, Menara Hajar, Menara Makkah Royal Clock Hotel (Menara Jam), Menara Zamzam, Menara Kiblat.
Abraj Al-Bait dirancang oleh Dar Al-Handasah, sebuah firma arsitektur asal Lebanon, kompleks bangunannya dirancang dengan gaya khas Islam. Sebagian besar tampilan menara ini dipengaruhi oleh Menara Big Ben di London, tetapi jauh lebih besar dan bercampur dengan unsur-unsur Islam.

(Foto: Instagram/@zain21_here)
Pembangunan proyek dimulai pada tahun 2002, kompleks ini dikembangkan dan dikontrak oleh Saudi Bin Laden Group—grup konstruksi terbesar di Arab Saudi. Mereka juga bertanggung jawab atas pembangunan Menara Jeddah.
Pembangunan kompleks tersebut menelan biaya 15 miliar dolar (Rp236,1 triliun). Didanai oleh Kementerian Wakaf Agama Saudi. Hingga 2019, gedung ini masih menjadi bangunan termahal di dunia. Abraj Al Bait selesai dibangun pada 2012.
Lantai paling atas Menara Jam Makkah berisi museum astronomi bernama Museum Menara Jam, yang dilengkapi dek observasi. Dibuka untuk umum pada 6 Mei 2019. Lantai tiga didedikasikan untuk pengukuran waktu, pameran memperkenalkan instrumen dan metode yang digunakan untuk menentukan waktu di zaman kuno.
(Rizka Diputra)