Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

7 Tempat Melihat Penguin di Alam Liar Selain Antartika

Narissa Nurulita Pamuji , Jurnalis-Rabu, 21 Februari 2024 |08:23 WIB
7 Tempat Melihat Penguin di Alam Liar Selain Antartika
Penguin (Foto: Pexels/DSD)
A
A
A

PENGUIN tidak hidup di Antartika, namun makhluk lucu ini juga ada di beberapa wilayah di dunia lho.

Di habitat alam liar mereka, penguin-penguin ini menetap dan berkembang biak di lingkungan beragam, mulai dari pesisir Australia yang hangat hingga Kepulauan Falkland yang dingin.

Dari Argentina hingga Selandia Baru, mereka menemukan tempat tinggal di berbagai belahan bumi, menunjukkan adaptasi luar biasa terhadap kondisi lingkungan yang berbeda-beda.

Mengutip Treehugger, berikut tujuh habitat penguin di alam liar yang bisa bikin Anda terkesan.

1. Australia

Meski pesisir Australia umumnya dikenal dengan iklimnya yang panas dan gersang, penguin kecil menemukan tempat berkembang di perairan sejuk pesisir selatan. Mereka juga ditemukan di pulau-pulau terpencil seperti Phillips Island, yang merupakan rumah bagi sekitar 32.000 penguin kecil.

Penguin

(Foto: Pexels)

Di sini, mereka membentuk koloni yang aktif, menunjukkan adaptasi yang luar biasa terhadap lingkungan yang berbeda dengan habitat asli mereka di Antartika.

2. Argentina

Argentina memiliki garis pantai yang luas di sepanjang Samudra Atlantik selatan yang mendukung kehidupan penguin Magellan.

Cagar alam Punta Tombo di provinsi Chubut adalah salah satu tempat terpenting bagi penguin Magellan, dengan lebih dari 200.000 pasangan penguin yang berkembang biak di sana.

Selain itu, pulau-pulau di sekitar Argentina juga menjadi tempat berkembang biak bagi berbagai spesies penguin.

3. Kepulauan Falkland

Terletak di Samudera Atlantik selatan, Kepulauan Falkland adalah rumah bagi lima spesies penguin: magellan, rockhopper, gentoo, king, dan macaroni.

Penguin di Kepulauan Falkland

(Foto: Holiday Extras)

Populasi penguin gentoo di kepulauan ini adalah yang terbesar di dunia, dengan hampir satu juta ekor.

Mereka berkembang biak dalam koloni yang besar dan padat di pantai, membentuk pemandangan yang menakjubkan dan menarik bagi pengamat satwa liar.

4. Selandia Baru

Selandia Baru, meskipun lebih dikenal dengan lanskap tropisnya, juga merupakan rumah bagi empat spesies penguin yang berkembang di perairan dingin Samudera Selatan.

Populasi penguin mata kuning di sini adalah yang terbesar dan juga yang paling langka, dengan diperkirakan hanya ada sekitar 4.000 ekor. Upaya pelestarian sangat penting untuk melindungi spesies ini dari kepunahan.

5. Afrika Selatan

Meskipun penguin Afrika awalnya terbatas pada pulau-pulau di sepanjang pantai selatan Afrika, koloni daratan mulai muncul dekat Cape Town pada tahun 1980-an.

Peneliti percaya bahwa meningkatnya populasi manusia telah membantu mengurangi ancaman predator terhadap penguin di daratan.

Namun, populasi penguin Afrika secara keseluruhan telah mengalami penurunan drastis sejak awal abad ke-20 dan sekarang dianggap terancam punah.

6. Kepulauan Bounty dan Antipodes

Terletak jauh di Samudera Pasifik selatan, Kepulauan Bounty dan Antipodes adalah rumah bagi penguin jambul tegak.

Penguin di Kepulauan Bounty dan Antipodes

(Foto: studyfinds.org)

Dengan lingkungan yang ekstrem dan minim manusia, pulau-pulau ini memberikan perlindungan yang penting bagi penguin untuk berkembang biak dan membesarkan anak-anak mereka.

7. Georgia Selatan dan Kepulauan Sandwich Selatan

Pulau-pulau ini adalah rumah bagi koloni besar penguin, termasuk penguin makaroni, raja, dan penguin tali dagu.

Populasi penguin makaroni mencapai lebih dari satu juta pasangan yang berkembang biak di sini, menunjukkan pentingnya wilayah ini sebagai tempat berkembang biak bagi penguin.

Meskipun terpencil dan keras, pulau-pulau ini mendukung kehidupan liar yang kaya dan menarik bagi para peneliti dan pengamat satwa.

(Rizka Diputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement