KEPALA Staf Kepresidenan Moeldoko, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, hingga Kepala BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya 84 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2024.
Pemerintah memastikan setiap petugas KPPS Pemilu 2024 yang meninggal akan menerima santunan kematian. Walau hingga saat ini baru empat petugas yang menerima santunan tersebut.
"Kami atas nama pemerintah mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya pejuang pemilu, para petugas KPPS dan petugas lainnya. Semoga dosa-dosa diampuni dan amal kebaikan diterima di sisi-Nya," kata Moeldoko di Gedung Kemenkes, Jakarta, Senin (19/2/2024).
Hal serupa juga disampaikan Menkes Budi Gunadi Sadikin. Menurutnya, satu nyawa manusia sangatlah berarti.
"Kemenkes mengutarakan belasungkawa atas meninggalnya petugas KPPS. Yakinlah bahwa satu nyawa itu berharga," kata Menkes.

Ketua KPU, Hasyim Asy'ari juga mengucapkan duka mendalam atas meninggalnya petugas KPPS Pemilu 2024. Dia pun menghaturkan terima kasih kepada semua petugas KPPS yang telah sukses menyelenggarakan Pemilu 2024.
"Terima kasih teman-teman semua yang sudah bertugas di Pemilu 2024. Duka cita mendalam teruntuk petugas yang meninggal dunia dalam tugasnya," kata Hasyim.
"Saya atas nama BPJS Kesehatan mengutarakan belasungkawa kepada para almarhum dan almarhumah yang ikut terlibat dalam Pemilu 2024 ini," kata Ali Ghufron.
Pemerintah berharap di Pemilu 2029 kematian petugas KPPS angkanya nol. Upaya maksimal akan dilakukan, salah satunya adalah melakukan skrining sebelum mereka bertugas. Skrining ini menilai tiga hal penting, pertama adalah tekanan darah, denyut jantung, dan saturasi oksigen.
Ya, saturasi oksigen perlu dicatat, karena ada beberapa petugas KPPS yang meninggal karena masalah pernapasan.