GELARAN Pemilu 2024 yang baru saja usai diselenggarakan, menyisakan situasi kurang mengenakkan. Hal ini merujuk pada data teranyar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI terkait petugas Pemilu 2024.
Catatan data Kemenkes mendapati, ribuan petugas Pemilu jatuh sakit usai bertugas selama masa Pemilu 2024. Melansir data dari siaran pesan Kemenkes, yang diterima redaksi MNC Portal pada Minggu (18/2/2024), tercatat ada 8.381 petugas yang jatuh sakit dalam periode 10 hingga 17 Februari 2024.
BACA JUGA:
Berdasarkan data tersebut, diketahui ada sebanyak 4281 orang yang tergabung dalam Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dilaporkan jatuh sakit. Data angka ini menjadi kategori tugas dengan jumlah pasien paling banyak.
BACA JUGA:
(Foto: Kemenkes RI)
Kemenkes juga merilis, sebanyak 1040 orang Panitia Pemungutan Suara (PPS), 1034 petugas, 707 saksi, 694 Perlindungan Masyarakat (Linmas), 381 Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan 244 Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) juga jatuh sakit.
Dari total 8.381 petugas Pemilu 2024 yang jatuh sakit, ternyata mayoritas rentang usia yang mengalami sakit berada di kelompok usia 21 - 30 tahun dengan jumlah hingga sebanyak 2.424 orang pasien.
Lebih lanjut, penyakit yang banyak menyerang para petugas Pemilu tersebut adalah penyakit virus dengan jumlah kasus sebanyak 4.640 orang, lanjut penyakit kerongkongan, lambung, dan usus dua belas jari menyerang hingga 943 orang petugas pemilu.
Bahkan penyakit hipertensi dilaporkan tercatat pada sebanyak 548 orang petugas Pemilu, penyakit influenza dan peradangan paru-paru sebanyak 141 kasus, dan infeksi saluran pernafasan bagian atas akut dengan jumlah sebanyak 488 kasus.
(Foto: Kemenkes RI)
Menanggapi hal tersebut, praktisi kesehatan dr. Ngabila Salama menjelaskan bahwa seharusnya kondisi kesehatan dan riwayat penyakit yang dimiliki seseorang menjadi pertimbangan penting sebelum akhirnya merekrut seseorang sebagai bagian dari KPPS.
Selain itu, dr. Ngabila pun mengingatkan akan pentingnya pemeriksaan kesehatan petugas secara berkala, mulai dari dirinya bergabung hingga beberapa hari sebelum Pemilu dilangsungkan.
(Rizky Pradita Ananda)