DERETAN penyakit dapat menjadi ancaman saat menyantap makanan lezat selama Tahun Baru Imlek. Pasalnya, perayaan ini menjadi momentum kebersamaan antar keluarga dengan menyajikan beragam hidangan untuk dinikmati bersama-sama.
Meskipun hidangan lezat tersebut disajikan dalam suasana penuh keceriaan dan keberuntungan, penting untuk menyadari bahwa beberapa makanan tersebut juga berpotensi sebagai ancaman terhadap kesehatan. Terutama bagi individu yang sudah memiliki riwayat penyakit tertentu.
Maka dari itu, perlu kenali jenis makanan yang sebaiknya dihindari guna mengurangi risiko terkena penyakit. Dihimpun dari berbagai sumber, Jumat (9/2/2024), berikut ini Okezone merangkum empat deretan penyakit yang mengancam usai Imlek. Simak selengkapnya.
1. Kolesterol
Menurut ahli nutrisi Julia Zumpano, RD, LD, umumnya mengonsumsi hidangan dengan kolesterol dianggap aman. Namun, perlu diingat bahwa makanan tinggi kolesterol (LDL) juga mempunyai lemak jenuh dalam jumlah besar.

Terkadang perayaan Imlek cenderung menyiapkan sajian hidangan kaya lemak dan kolesterol. Adapun camilan khas Imlek, seperti kue kering mengandung mentega dan gula tinggi. Hal itu perlu dihindari agar tidak meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan kadar lemak darah.
2. Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat disebabkan oleh tinggi garam. Hidangan Imlek tidak lengkap dengan sajian makanan olahan, beku, atau kalengan. Meski demikian, jenis santapan tersebut mengandung natrium tinggi dan terlalu banyak garam tambahan. Oleh karena itu, tekanan darah tinggi juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
3. Asam Urat
Kadar asam urat kerap kali meningkat setelah mengonsumsi makanan tinggi purin. Beberapa hidangan khas Imlek yang sebaiknya dihindari, yaitu daging organ, daging merah, dan makanan laut.
Sebagian besar, makanan laut, seperti ikan dan udang dipercaya membawa keberuntungan. Akan tetapi, apabila disantap dalam jumlah berlebihan akan mengakibatkan risiko asam urat. Maka dari itu, alternatif sumber protein rendah purin, yakni jeruk, alpukat, ceri, kacang-kacangan, dan susu rendah lemak.