Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Apa Itu Zombie Cells, yang Sebabkan Penuaan Dini?

Martin Bagya Kertiyasa , Jurnalis-Rabu, 07 Februari 2024 |18:06 WIB
Apa Itu Zombie Cells, yang Sebabkan Penuaan Dini?
Perawatan Kulit Wajah. (Foto: Freepik)
A
A
A

PADA usia 40 tahun, jumlah sel tua, atau sel rusak, atau sel zombie, terus meningkat di dalam tubuh. Ditambah kini semakin banyak orang menerapkan gaya hidup tidak sehat, polusi, dan tingkat stres manusia.

Kondisi ini menyebabkan peradangan secara perlahan dan berlangsung lama (silent inflamasi). Ini belum termasuk peningkatan keasaman tubuh, yang merupakan penyebab utama penyakit kronis seiring bertambahnya usia dan percepatan penuaan.

Akumulasi sel zombie juga menurunkan pH pada tingkat sel, menciptakan lingkungan beracun dan menurunkan sistem kekebalan tubuh. Sel imun kita sudah tidak mampu lagi mengalahkan sel zombie, virus, bakteri dan sel kanker, sedangkan sel induk tubuh tidak mampu memperbaiki kerusakan yang ada.

Akibatnya sel zombie bertambah banyak dan penyakit menjadi lebih kompleks. Sayangnya saat ini banyak anak muda di bawah usia 40 tahun yang sudah menderita berbagai penyakit fisik akibat meningkatnya sel zombie di tubuhnya.

Oleh karena itu, Prof. Dr. med. Fred Fändrich, FRCS, director of the Department of Applied Cellular Medicine di Universitas Schleswig – Holstein (UKSH), Kampus Kiel, Jerman menciptakan terapi sel, yang menggabungkan sel imun dan sel punca dari pasien sendiri.

Nantinya penggabungan ini akan dilakukan dengan cairan infus organik, tujuannya tidak lain untuk menetralkan keasaman tubuh akibat peradangan. Pasalnya, sel-sel ini merupakan salah satu penyebab utama manusia menua, dan kemudian memunculkan penyakit-penyakit kronis.

“Tubuh manusia adalah mesin yang sangat istimewa jika kita mau memahaminya dan bekerja dengannya," kata Prof. Fändrich dalam keterangan tertulis Jakarta Aesthetic Clinic (JAC).

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement