ISRA Miraj dalam agama Islam dikenal sebagai peristiwa besar yang merupakan cikal bakal perintah salat lima waktu yang menjadi kewajiban umat muslim.
Saat itu, 14 abad silam, Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wasallam melakukan perjalanan spiritual yang luar biasa dari Masjidil Haram, Makkah ke Masjidil Aqsa, Palestina.
Dari sana beliau kemudian naik ke Sidratulmuntaha di langit ketujuh, menghadap Allah subhanahu wa Ta'ala untuk menerima perintah salat lima waktu (maktubah).
Isra Miraj terjadi pada malam 27 Rajab menurut kalender Hijriah. Di Indonesia, tanggal ini jadi hari libur nasional, untuk memperingati peristiwa tersebut.
Umat muslim di Tanah Air memperingati Isra Miraj dengan berbagai macam tradisi unik, yang masih melekat dengan budaya kearifan lokal.
Nah, berikut Okezone rangkumkan lima tradisi unik peringatan Isra Miraj di Indonesia yang masih lestari hingga kini.
1. Rajaban, Cirebon
Masyarakat daerah Cirebon, Jawa Barat memiliki tradisi untuk berziarah ke Plangon pada saat Isra Miraj. Di tempat tersebut, anda akan menemukan makam Pangeran Kejaksan dan Pangeran Panjunan yang merupakan tokoh penyebaran agama Islam di masa lampau.

(Foto: Instagram/@adeirfan_adipatiwentar)
Selain ziarah, Keraton Kasepuhan Cirebon juga mengadakan acara pengajian yang dapat dihadiri oleh siapapun.
Setelah acara pengajian berakhir, mereka akan membagikan makanan berupa nasi bogana yang terdiri dari kentang, telur, ayam, tempe, tahu, parutan kelapa, dan bumbu kuning. Makanan tersebut juga akan dibagikan kepada warga keraton, kaum masjid, abdi dalem, dan masyarakat sekitar.
2. Yasa Peksi Buraq, Yogyakarta
Perayaan Isra Miraj ini adalah tradisi yang sudah berlangsung selama puluhan tahun di kota Yogyakarta. Nama perayaan terinspirasi dari Buraq, nama burung yang dikendarai oleh Nabi Muhammad saat melakukan perjalanan.
Dikutip dari Kraton Jogja, Peksi Burak dilaksanakan sejak pagi hari dan dilaksanakan oleh para kerabat dan Abdi Dalem puteri. Permaisuri ataupun putri sulung sultan akan memimpin jalannya Yasa Peksi Burak.

(Foto: Instagram/@kratonjogja)
Pekerjaan membuat Peksi Burak, miniatur pohon buah-buahan, merangkai bunga melati, dan kantil hanya boleh dilakukan oleh para kerabat dekat sultan (isteri pangeran, Wayah Dalem/cucu, dan Sentana Dalem/kerabat).
Sedangkan pembuatan pohon bunga atau taman bunga dilakukan oleh para Abdi Dalem Keparak (Abdi Dalem wanita).
Proses ini diselenggarakan hingga menjelang waktu Salat Zhuhur di Bangsal Sekar Kedhaton, yang berada di wilayah keputren.
Selepas shalat Asar, Peksi Burak yang telah selesai dirangkai akan diarak menuju Masjid Gedhe. Masjid Gede Kauman. Setelah itu gunungan tersebut akan dibagikan kepada jemaah masjid setelah pengajian.
3. Ambengan, Kebumen
Ambengan adalah tradisi makan bersama yang dilakukan warga Kebumen dan Jawa Tengah saat Isra Miraj. Tradisi tersebut sebagai ungkapan syukur warga atas nikmat yang diberikan Allah subhanahu wa Ta'ala.
Setiap kepala keluarga membuat setidaknya dua ambeng (paket makanan). Satu untuk dibagikan kepada siapa saja yang hadir pada saat pengajian. Sementara satu lagi ambeng yang dilabeli nama, hanya khusus untuk orang yang sengaja akan diberi ambeng.
Ambeng itu diletakkan dalam keranjang bambu berbagai ukuran. Isinya pun macam-macam. Dari lauk pauk lengkap berupa daging ayam, hingga seekor kambing panggang utuh.
Warga membawa ambeng dengan cara dipikul atau dipanggul dari rumah. Mereka lantas berkumpul di masjid yang menjadi tempat peringatan Isra Miraj.

(Foto: Insatgram/@panduwahyu_)
4. Khataman Kitab Arjo, Temanggung
Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat setempat di Desa Wonoboyo, Temanggung, Jawa Tengah. Meski hanya diikuti oleh masyarakat desa saja, tradisi perayaan Isra Miraj ini berlangsung sangat khusyuk.
Acara dimulai sekitar pukul 20.00 dan dibuka dengan pembacaan tahlil singkat. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pembacaan kitab Arja atau Arjo, kitab berbahasa Jawa tulisan Arab pegon karangan KH Ahmad Rifai al-Jawi yang membabarkan secara detail kisah Isra Miraj Nabi Muhammad.
Saat dibacakan secara bergantian, jamaah wajib menyimak dan mendengarkan dengan seksama. Seperti halnya kitab dan buku pada umumnya yang membahas Isra dan Miraj, dalam Kitab Arjo juga berisi puji-pujian kepada Allah dan shalawat kepada baginda Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam.
5. Nganggung, Bangka Belitung
Tradisi ini dilakukan di Desa Bukit, Toboali, dan Bangka Selatan. Masyarakat dari berbagai golongan akan berkumpul dan bersilaturahmi tempat tertentu misalnya masjid.
Mengutip laman Kemendikbud, tidak hanya saat Isra Miraj, Nganggung sering dilakukan pada waktu hajat atau niat, dan sering juga diadakan sehabis panen sebagai tanda bersyukur dan berterima kasih kepada Yang Maha Kuasa atas rezeki yang telah dilimpahkan dan diberikanNya.
(Foto: Instagram/@kemenagbabel)
Masing-masing perwakilan keluarga akan membawa makanan berupa buah-buahan, nasi beserta lauknya, hingga kue yang diletakkan di atas piring atau mangkok untuk dikumpulkan di tempat tersebut.
Piring dan mangkuk tersebut lalu diletakkan di atas dulang, disusun rapi dan ditutup menggunakan tudung saji dengan corak khas Bangka Belitung. Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan agenda pembacaan doa serta ceramah dan ditutup oleh acara makan bersama.
(Rizka Diputra)