1. Menkes mendorong agar kader kesehatan rutin melakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan setiap bulan di Posyandu
2. Kalau berat dan tinggi badan tidak memiliki kenaikan, maka harus langsung dirujuk ke dokter di Puskesmas untuk melihat ada masalah apa yang terjadi pada anak tersebut
3. Anak yang mempunyai masalah gizi harus diberikan makanan pendamping ASI kaya akan protein hewani. Sebab, protein hewani mengandung mikronutrien yang dibutuhkan untuk menunjang perkembangan otak balita
Tidak hanya itu, Menkes juga mengatakan makanan apapun sebetulnya diperbolehkan yang terpenting memiliki kandungan protein hewani yang bisa memenuhi kebutuhan tubuh. Sehingga generasi penerus bangsa memiliki kemampuan yang sehat dan pintar.
“Makanannya boleh apa saja, yang penting ada protein hewani bisa telur, ikan, daging, supaya gizinya tidak kurang, supaya anaknya pintar, anaknya sehat,” ucap Menkes.
(Leonardus Selwyn)