Bukan cuman itu, Endang juga menuturkan bahwa protein hewani sebaiknya tidak hanya diberikan ketika anak mengonsumsi makanan berat saja, tetapi bisa saat mengonsumsi makanan ringan atau snack. Sehingga keefektivitasan pemberian protein dapat lebih terpenuhi.
Namun, hal ini tentunya harus dilakukan pemantauan setiap bulannya agar anak-anak yang tidak memiliki kenaikan berat badan yang signifikan dapat dengan mudah ditangani, dan dilakukan pemeriksaan ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk menjalani intervensi.
Karena pada 2045 Indonesia sudah genap 100 tahun atau satu abad. Artinya, pada waktu tersebut Indonesia sudah menjadi negara sejahtera, maju, dan setara dengan negara maju lainnya.
Lebih lanjut, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan kondisi itu bisa terpenuhi jika pemenuhan protein hewani tercukupi, sehingga dapat membantu mencetak generasi penerus bangsa yang sehat dan pintar.
“Kalau anak-anak kita tidak sehat dan tidak pintar tidak mungkin Indonesia bisa jadi negara maju. Pak Presiden ingin kita menjadi Indonesia emas. Kalau ingin sehat dan pintar, anak-anaknya tidak boleh kekurangan gizi. Karena kalau kekurangan gizi pasti tidak bisa pintar ketika besarnya,” kata Menkes Budi.
(Leonardus Selwyn)