Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Demi Kelestarian Lingkungan, Mendaki Gunung Fuji Wajib Bayar Mulai Juli 2024

Nanda Dwi Cahyani , Jurnalis-Jum'at, 26 Januari 2024 |14:03 WIB
Demi Kelestarian Lingkungan, Mendaki Gunung Fuji Wajib Bayar Mulai Juli 2024
Gunung Fuji di Jepang (Foto: Instagram/@mountfujijapan)
A
A
A

JEPANG mengambil langkah tegas dalam menangani masalah sampah dan keamanan di Gunung Fuji dengan menerapkan pembatasan pengunjung dan biaya masuk di beberapa rute pendakian.

Lonjakan jumlah pengunjung telah menimbulkan kekhawatiran akan tumpukan sampah dan potensi bahaya bagi pejalan kaki.

Langkah ini diharapkan dapat membantu menjaga kebersihan dan keamanan gunung yang menjadi salah satu ikon Jepang tersebut.

Dengan demikian, pembatasan pengunjung dan biaya masuk menjadi langkah proaktif untuk melindungi Gunung Fuji dan lingkungannya dari dampak negatif pariwisata yang berlebihan.

Rencananya, mulai 1 Juli 2024, Jepang akan memberlakukan biaya masuk bagi pengunjung yang ingin mendaki Gunung Fuji, salah satu rute mendaki yang paling terkenal di dunia.

Jalur Yoshida, yang merupakan rute paling populer karena akses yang mudah dari Tokyo dan banyaknya fasilitas di sepanjang perjalanan, akan menjadi salah satu yang terkena dampak.

Infografis Gunung Everest

Pemerintah Prefektur Yamanashi, yang bertanggung jawab atas aktivitas pendakian di Gunung Fuji, mengambil langkah ini dengan tujuan untuk melindungi lingkungan gunung yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO.

Dengan menerapkan tarif masuk, diharapkan akan membantu mengurangi dampak negatif dari jumlah pengunjung yang meningkat dan memberikan sumber daya tambahan untuk pemeliharaan lingkungan alami yang penting tersebut.

Melansir Euronews, selain menerapkan biaya masuk, pemerintah setempat juga akan menetapkan batasan harian untuk jumlah orang yang diizinkan mendaki Gunung Fuji melalui jalur Yoshida, bertujuan mengurangi kemacetan dan memertahankan keberlanjutan lingkungan.

Mulai 1 Juli tahun ini, jumlah pendaki akan dibatasi hingga 4.000 orang per hari, yang akan berlangsung selama 70 hari di musim pendakian musim panas.

Selain itu, ada larangan bagi pendaki untuk memulai pendakian antara pukul 16.00 hingga 02.00, sehingga memastikan keselamatan dan pendakian yang lebih terkendali. Diharapkan langkah yang diambil dapat mengurangi dampak dari lonjakan jumlah pengunjung serta melindungi lingkungan alam yang rentan di Gunung Fuji.

Tahun lalu, Gunung Fuji dikunjungi oleh jumlah pengunjung yang belum pernah terjadi sebelumnya, demikian yang dilaporkan oleh pemerintah Jepang, khususnya dalam penggunaan Jalur Yoshida. Pada 2023 mencatat total 221.322 pendaki yang mendaki Gunung Fuji, dengan lebih dari setengahnya memilih melalui jalur tersebut.

Lonjakan kunjungan ini menyebabkan akumulasi sampah di sepanjang rute, serta kemacetan lalu lintas yang mengakibatkan kecelakaan dan cedera.

Selain itu, terdapat kekhawatiran terhadap pendaki yang kurang berpengalaman yang mungkin mengalami kesulitan saat mendekati puncak karena kurangnya fasilitas yang memadai.

Dengan demikian, pemerintah Jepang bersiap menghadapi gelombang serupa pada tahun ini dan mengambil langkah-langkah untuk mengelola dampaknya.

Infografis Gunung Tertinggi di Indonesia

Biaya untuk mendaki Gunung Fuji belum diungkap secara spesifik oleh para pejabat, namun hal itu juga akan diumumkan pada Februari. Rencananya, biaya tersebut akan dikumpulkan melalui gerbang tol yang akan dipasang di pintu masuk jalur Yoshida.

Dana yang terkumpul diharapkan akan digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk pembangunan tempat perlindungan di sepanjang jalur pendakian dan pemeliharaan jalur tersebut.

Sejak tahun 2014, pendaki yang menggunakan jalur mana pun telah didorong untuk memberikan sumbangan sukarela sebesar 1.000 yen (sekitar Rp107 ribu) per orang untuk tujuan pelestarian situs tersebut.

(Rizka Diputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement