FESTIVAL es dan salju tahunan di Harbin, China begitu memukau dengan pahatan esnya bak di negeri dongeng.
Acara yang resmi dibuka pada Jumat pekan lalu itu sukses menarik kerumunan wisatawan yang berjalan-jalan di atas es dan salju yang licin.
Setiap tahun, Kota Harbin memang kerap menjadi tuan rumah festival es dan salju. Festival tersebut memamerkan patung es dan salju dari ukuran kecil hingga setinggi gedung pencakar langit.
Melansir dari Asia One, taman es seluas 810 ribu meter persegi itu memiliki 250 ribu meter kubik es pahatan, yang diambil dari Sungai Songhua yang membeku di dekatnya, dan disinari dengan lampu warna-warni di malam hari.
Pahatan es setinggi beberapa lantai ini menampilkan bangunan dan jembatan bergaya Tiongkok, istana dongeng, menara, dan satu pahatan yang menyerupai Temple of Heaven di Beijing. Beberapa seluncuran es dibangun untuk anak-anak dan orang dewasa di sekitar taman.
(Foto: China Travel)
Wakil Direktur Pemasaran Festival, Sun Zemin, mengatakan kepada Reuters bahwa jumlah rata-rata orang yang mengunjungi taman setiap hari telah meningkat drastis menjadi sekitar 30.000 orang tahun ini, dan kamar-kamar hotel di kota tersebut telah habis dipesan sebelum festival musim semi pada bulan Februari.
"Pada tahun 2018, jumlah rata-rata orang yang mengunjungi taman per hari adalah sekitar 18.500 orang. Jadi jumlah keseluruhan orang hampir dua kali lipat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," kata dia.
Harbin adalah ibu kota Provinsi Heilongjiang di bagian paling utara Tiongkok, yang berbatasan dengan Rusia sepanjang 3.000 km.
Selama liburan tahun baru, taman festival ini menerima lebih dari lima kali lebih banyak pengunjung dibandingkan tahun lalu, dan menghasilkan pendapatan sebesar 46,18 juta yuan atau berkisar Rp102 miliar, hampir enam kali lipat lebih tinggi dibandingkan tahun lalu, demikian ungkap stasiun TV Provinsi Heilongjiang.
Hal ini membantu menarik sekitar 3,05 juta wisatawan ke kota tersebut selama periode yang sama, dan departemen budaya dan pariwisata Heilongjiang menjuluki ledakan turis sebagai 'keajaiban es dan salju' di Harbin pada musim dingin ini.
"Harbin telah menjadi terkenal di internet setelah 'Kentang Kecil Selatan' menjadi trending topik di media sosial domestik," ucap Direktur Biro Pariwisata Harbin, Wang Hongxin melansir Xinhua.
"Ini adalah liburan musim dingin pertama sejak pembatasan pandemi dicabut, dan semua orang tidak bisa menahan diri," kata Long Ping, seorang mahasiswa berusia 19 tahun, seraya menambahkan bahwa orang-orang ingin bepergian dan bersantai setelah beberapa tahun yang penuh tekanan akibat pandemi.
(Rizka Diputra)