“Proses ini telah menebarkan dampak positif, untuk 1700an kehidupan. Terdiri dari petani hingga penjahit, juga berhasil mencegah produksi 80 ton CO2 dan meregenerasi 30 hektar lahan melalui daur ulang sampah dan mengubah tanah kering menjadi agroforestri,” tutur Mahfud MD lagi.
“Sebelumnya, para ibu pengrajin terdampak bahan kimia yang bahaya bagi kesehatan dan mencemari sumber air dan juga tidak mendapatkan penghidupan yang layak,” imbuhnya.
Dari proses pembuatan tersebut dapat disimpulkan jika baju yang dikenakan oleh Ganjar-Mahfud setelah selesai debat sangatlah melestarikan alam sejalan dengan topik debat cawapres mala mini, yakni pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.
“Kisah yang saya sampaikan tadi membuktikan bahwa kita hisa menbangun Indonesia unggul yang adil dan lestari untuk seluruh rakyat. Kita bisa hidup layak dan berkembang di rumah kita sendiri dengan menjaga kearifan lokal dan keberagaman,” tambahnya.
“Pembangunan ke depan harus melihat, bukan hanya aspek ekonomi tetapi juga lingkungan dan sosial untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat,” pungkas Mahfud MD.
(Rizky Pradita Ananda)