Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mahfud MD-Ganjar Pranowo Ganti Outfit Jadi Beskap Usai Debat Cawapres, Berdayakan UMKM dan Ramah Lingkungan!

Devi Ari Rahmadhani , Jurnalis-Minggu, 21 Januari 2024 |23:59 WIB
Mahfud MD-Ganjar Pranowo Ganti Outfit Jadi Beskap Usai Debat Cawapres, Berdayakan UMKM dan Ramah Lingkungan!
Kostum Ganjar-Mahfud usai debat cawapres, (Foto: MPI/Achmad)
A
A
A

CALON presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD diketahui berganti outfit setelah gelaran acara debat selesai.

Tak sekedar berganti outfit, nyatanya setelan busana yang dikenakan oleh Ganjar dan Mahfud MD kali ini memiliki makna yang sangat indah.

“Baju yang saya pakai bersama Pak Ganjar ini merupakan aksi nyata dan balutan harapan perempuan Indonesia untuk merawat Ibu Pertiwi kita yang sakit,” kata Mahfud MD dalam konferensi pers setelah debat cawapres kedua di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (21/1/2024)

Pakaian yang dikenakan Ganjar-Mahfud kali ini terlihat seperti beskap Jawa. Ganjar tampil gagah mengenakan pakaian berwarna hitam dengan motif garis kotak-kotak berwarna emas di bagian bawahnya. Tidak ketinggalan tulisan Sat Set di bagian dada kiri berwarna emas.

 BACA JUGA:

Sementara Mahfud MD mengenakan pakaian berwarna beige dengan tulisan Tas Tes di bagian dada kiri. Tidak hanya model dan maknanya saja yang indah, namun perjalanannya hingga jadi baju pun sangat luar biasa ramah terhadap lingkungan.

(Foto: MPI/Achmad) 

“Baju ini terbuat dari kapas, mudah terurai secara alami. Kapas ini ditanam oleh petani perempuan di Tuban, Jawa Timur,” jelas Mahfud MD.

Lebih lanjut, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan ini menjelaskan proses pembuatannya. Dirinya menuturkan, baju yang dikenakan olehnya dan Ganjar Pranowo dibuat dengan teknik tumpang tari bebas pemakaian bahan kimia apa pun.

“Kapas diproduksi menjadi benang dan ditenun secara manual menjadi sehelai kain. Pewarna menggunakan pewarna alami dari tanaman bukan bahan kimia. Sehingga menghindari penggunaan 2,5 juta liter penggunaan bahan kimia,” tuturnya panjang lebar.

Sementara untuk bahan kancing yang digunakan pada baju tersebut diproduksi di Makassar, Sulawesi Selatan. Kancing dijahit oleh ibu-ibu di desa Badung, Bali yang menggambarkan semangat dan kerja keras mereka untuk penghidupan yang lebih baik untuk keluarganya.

Untuk menjadi sebuah baju yang indah, ternyata dibutuhkan waktu produksi selama tiga bulan.

“Proses ini telah menebarkan dampak positif, untuk 1700an kehidupan. Terdiri dari petani hingga penjahit, juga berhasil mencegah produksi 80 ton CO2 dan meregenerasi 30 hektar lahan melalui daur ulang sampah dan mengubah tanah kering menjadi agroforestri,” tutur Mahfud MD lagi.

“Sebelumnya, para ibu pengrajin terdampak bahan kimia yang bahaya bagi kesehatan dan mencemari sumber air dan juga tidak mendapatkan penghidupan yang layak,” imbuhnya.

Dari proses pembuatan tersebut dapat disimpulkan jika baju yang dikenakan oleh Ganjar-Mahfud setelah selesai debat sangatlah melestarikan alam sejalan dengan topik debat cawapres mala mini, yakni pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.

“Kisah yang saya sampaikan tadi membuktikan bahwa kita hisa menbangun Indonesia unggul yang adil dan lestari untuk seluruh rakyat. Kita bisa hidup layak dan berkembang di rumah kita sendiri dengan menjaga kearifan lokal dan keberagaman,” tambahnya.

“Pembangunan ke depan harus melihat, bukan hanya aspek ekonomi tetapi juga lingkungan dan sosial untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat,” pungkas Mahfud MD.

(Rizky Pradita Ananda)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement