KEMUNCULAN kasus mycoplasma pneumonia dari China sempat menghebohkan publik. Pasalnya penyakit ini cenderung menyerang anak-anak. Bahkan di Indonesia kasus mycoplasma pneumonia sudah terdeteksi.
Ramainya kasus mycoplasma pneumonia ini sontak membuat para orangtua khawatir akan keselamatan sang buah hati. Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Respirologi IDAI, Dr. dr. Nastiti Kaswandani, Sp.A(K) mengungkapkan bahwa anak yang mendapatkan asi eksklusif ketika bayi cenderung memiliki kekebalan tubuh yang lebih baik.
Kekebalan tubuh ini berfungsi untuk melawan virus penyebab pneumonia. Alhasil anak menjadi tidak mudah sakit dan tertular penyakit.

“Ketika tidak memberikan asi eksklusif maka meningkatkan risiko pneumonia dibandingkan dengan anak yang mendapatkan asi eksklusif. Jadi menyusui secara eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan akan menurunkan sampai 20 persen untuk kemungkinan pneumonia,” kata dr. Nastiti Kaswandani dalam Seminar Media mengenai Pneumonia pada Anak, Kamis 11 Januari 2024.
Dokter Nastiti Kaswandani juga menjelaskan bahwa semakin muda usia anak, maka semakin tinggi kemungkinan anak terkena pneumonia apabila tertular. Hal ini disebabkan anak yang masih bayi atau balita belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat, sehingga rentan tertular virus atau berbagai penyakit lainnya
Tak hanya pneumonia, ASI juga dapat melindungi anak dari berbagai infeksi penyakit lainnya. Bahkan sudah banyak sekali para ahli yang meneliti kandungan asi yang ternyata di dalam asi memiliki berbagai zat yang mampu meningkatkan kekebalan tubuh secara alami.
“Di ASI itu banyak sekali zat-zat yang bisa membantu meningkatkan kekebalan tubuh bayi. Ada yang namanya imunoglobulin, itu banyak dalam kandungan kolostrum di asi,“ katanya.
Tentunya agar anak semakin terlindungi dari paparan virus penyebab pneumonia, diperlukannya berbagai langkah preventif dari orang tua seperti memastikan kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal dan kesadaran untuk melakukan imunisasi Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV).
“Selain itu imunisasi juga penting. Nah imunisasi ini bisa menurunkan sampai 50 persen angka pneumonia,” kata dr. Nastiti Kaswandani.
(Leonardus Selwyn)