MADIUN memiliki letak geografis sangat strategis karena terletak pada simpul jaringan jalan regional yang menghubungkan daerah-daerah di Jawa Timur dengan daerah-daerah di Jawa Tengah.
Selain memiliki wilayah geografis, Madiun memiliki sejarah mengenai asal-usul pemberian namanya. Sebab, pemberian nama Madiun ternyata diambil dari singkatan istilah etimologi.
Lantas apa artinya? Madiun ternyata berasal dari kata 'Mbedi' yang berarti sendang dan 'Ayun' bermakna perang. Jika dua kata tersebut digabung maka menjadi 'Mbediayun'.
Selanjutnya nama 'Mbediyun' berubah menjadi 'Madiun' yang memiliki arti perang di sekitar sendang. Pemberian nama itupun dipakai hingga sekarang.

Sebagai informasi, jejak sejarah Madiun tidak terlepas dari cerita yang beredar di masyarakat.
Kota yang memiliki julukan kota pendekar ini diketahui memiliki hubungan dengan perang antara Sutawidjaja atau Panembahan Senopati Ingalaga selaku pendiri Kerajaan Mataram yang melawan Persekutuan Daerah di bawah Kabupaten Purabaya.
Mulanya kawasan yang kini berkembang pesat itu pusat pemerintahan di masa Kesultanan Demak yang dipindahkan Ngurawan. Berawal dari Desa Sogaten (Sogaten = Tempat Rekso Gati), namanya diganti menjadi Purabaya.
Purabaya sendiri mengalami perubahan secara yuridis formal dibawah pimpinan Pangeran Timoer 18 Juli 1568.