PULAU Morotai, yang terletak di Provinsi Maluku Utara, Indonesia, memang terkenal akan keindahan alamnya yang menakjubkan.
Pulau ini memiliki pesona alam yang luar biasa dan sering kali dianggap memiliki daya tarik alam yang dapat bersaing dengan destinasi lain, seperti Raja Ampat.
Seperti destinasi wisata lain di Indonesia Timur, pulau ini menawarkan keindahan alam bawah laut, dengan terumbu karang yang cantik, keanekaragaman hayati laut yang kaya, serta spot-spot penyelaman.
Bagi para pencinta alam dan penggemar aktivitas di air, Morotai adalah tempat yang cocok dalam menjelajahi keajaiban alam bawah laut dan keindahan panorama pantainya.
Hal ini menjadikan Morotai sebagai destinasi wisata bagi Anda yang ingin mengeksplorasi kekayaan alam Indonesia Timur.
(Foto: dok. Mufti Aprizan)
Bagi Anda yang berkesempatan mengunjungi Morotai, berikut itinerary 3 hari 2 malam yang bisa Anda lakukan di pulau eksotis ini, sebagaimana dikutip dari Joglo Wisata.
Hari 1: Jelajahi Museum Trikora dan Mata Air Kaca
Museum Trikora diresmikan pada tahun 2012 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai tanda penghormatan terhadap sejarah perjuangan tentara Indonesia dalam peristiwa pembebasan Irian Barat melalui Operasi Trikora.
Terletak di tepi pantai, Museum Trikora berlokasi di Desa Wawama, Kecamatan Morotai Selatan, yang berjarak sekitar 2 kilometer dari pusat Kota Daruba, Ibu Kota Kabupaten Morotai.
Setelah itu Anda bisa menyambangi Air Kaca, yakni sumber mata air yang memiliki nilai sejarah pada masa Perang Dunia II sebagai sumber air yang vital bagi pasukan Amerika Serikat di Pulau Morotai.
(Foto: Instagram/@zulhaji14idrus)
Di samping fungsinya sebagai sumber air bagi pasukan tersebut, cerita menarik turut berkembang bahwa Jenderal Douglas MacArthur, salah satu tokoh dalam Perang Pasifik, juga pernah menggunakan Air Kaca untuk mandi.
Hari 2: Eksplor Pulau Pasir Timbul, Kokoya dan Pulau Kolorai
Pasir Timbul adalah sebuah formasi geografis yang menarik, merupakan hamparan pasir yang membentuk sebuah pulau kecil di tengah-tengah lautan.
Pada saat air laut pasang, hamparan pasir yang membentuk pulau ini akan terendam oleh air laut, sehingga terlihat seperti tenggelam atau tidak ada.
Sedangkan Pulau Kokoya, yang terletak di Juanga, Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara.
Pulau Kokoya dianggap sebagai tempat yang sangat cocok untuk aktivitas snorkeling. Di sini, pengunjung dapat menemukan terumbu karang, serta berbagai jenis ikan, termasuk spesies langka seperti Dugong.
Sementara perjalanan menuju Pulau Kolorai bisa ditempuh dengan naik speedboat selama sekitar dua jam.
Pulau Kolorai merupakan pusat nelayan, di mana pengunjung bisa bertemu dengan penduduk lokal dan menjelajahi kampung-kampung nelayan. Dekat pantai, ada beberapa warung makan lokal yang menyajikan hidangan khas daerah.
Hari 3: Melihat barang peninggalan Perang Dunia II
Di hari ketiga Anda bisa mengunjungi Museum Muhlis Eso. Di museum ini Anda bisa melihat berbagai koleksi peninggalan Perang Dunia II.
(Foto: dok. Mike Latuwael)
Koleksi yang terdapat di dalam museum ini merupakan temuan peninggalan tentara sekutu dan Jepang yang terlibat dalam pertempuran berebut pendudukan atas Indonesia saat itu.
Setelah itu, Anda bisa menyaksikan tank amfibi yang berada di Desa Gotalamo, dekat dengan Daruba. Tank ini ialah salah satu peninggalan bersejarah masa Perang Dunia II yang masih dapat dilihat hingga saat ini.
Meski kondisinya sudah terlihat keropos dan banyak kerusakan karena usia dan pengaruh lingkungan, namun alat perang ini tetap menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan karena nilai sejarahnya.
Nah, sebelum pulang, jangan lupa untuk berburu oleh-oleh khas Morotai seperti kue wajik, bagea, roti panggang kenari, halua kacang, kerajinan besi putih hingga anyaman bambu khas Morotai.
(Rizka Diputra)