SARAF kejepit menjadi salah satu penyakit yang banyak dialami masyarakat. Penyakit ini cukup menyiksa dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Seperti diketahui, saraf kejepit merupakan penyakit yang terjadi akibat banyaknya tekanan yang diberikan pada jaringan, seperti tulang, tulang rawan, otot, atau tendon. Hal ini memicu rasa sakit, mati rasa, kesemutan, dan kelemahan pada otot.
Melansir dari Mayo Clinic, Selasa (2/1/2024), penyakit ini sering terjadi di beberapa area tubuh. Misalnya nyeri pada tulang belakang dan pergelangan tangan. Penderita saraf kejepit hanya memerlukan istirahat dan perawatan untuk sembuh dalam beberapa minggu.
Kompresi saraf menekan jaringan saraf di sekitarnya, seperti otot, ligamen, atau tulang rawan. Hal ini memicu saraf terjepit dan mengakibatkan sindrom lorong kapal atau biasa dikenal dengan kesemutan. Sejumlah kondisi ini dapat berakibat pembengkakan, pembesaran tulang, ligamen yang menebal, atau degenerasi.
Ada beberapa penyebab yang memicu saraf kejepit, diantaranya:
1. Stres pekerjaan berulang
2. peradangan pergelangan tangan (artritis reumatoid)
3. Kegemukan
4. Cedera
Selain itu saraf kejepit juga bisa terjadi akibat beberapa faktor risiko. Adapun faktor risikonya meliputi:
1. Memiliki berat badan berlebih (obesitas)
2. Berbaring di tempat tidur yang lama
3. Wanita lebih berisiko terkena sindrom lorong karpal
4. Pergerakan pada tangan dan bahu secara berulang