Kronologi bermula pada akhir ujian bahasa Korea di tahap pertama, bel berbunyi 90 detik lebih awal dari yang seharusnya, membuat siswa terkejut saat pengawas ujian mulai mengambil kertas ujian, meski kala itu para siswa sudah protes.
Disebutkan lebih lanjut, pihak terkait dikatakan telah mengakui kesalahannya dan berusaha memperbaiki keadaan dengan menambahkan waktu satu setengah menit. Namun waktu 90 detik itu para siswa hanya boleh mengisi kolom jawaban yang kosong, tapi tak boleh mengubah atau mengoreksi jawaban sebelumnya.
Disebutkan lebih lanjut dampak insiden ini sangat traumatis bagi sejumlah siswa, bahkan beberapa di antaranya memutuskan untuk menyerah sepenuhnya dan meninggalkan tempat ujian. Para siswa menilai setiap tindakan yang merusak mental dan emosional mereka sebagai peserta ujian masuk perguruan tinggi tidak boleh dianggap enteng.
Kim Woo-suk, pengacara siswa, percaya bahwa tuntutan ini memiliki dasar yang kuat, terutama setelah tuntutan hukum sebelumnya yang berhasil memberikan kompensasi kepada para siswa setelah mengalami insiden serupa pada ujian CSAT di tahun sebelumnya.
(Rizky Pradita Ananda)