BAGI penumpang yang masuk ke dalam pesawat akan disambut dengan ramah oleh pramugari.
Ini termasuk tata krama bagi awak kabin. Namun, pada akhirnya para awak kabin akan mengamati penumpang ketika mereka menyapa.
Hal ini bukan hanya sekadar menyapa untuk formalitas, tetapi termasuk bagian dari prosedur yang dilakukan untuk melihat ABP atau Able Bodied Passenger.
ABP digambarkan sebagai orang berbadan sehat untuk membantu ketika terjadi evakuasi atau dalam keadaan darurat.

“Saat Anda berjalan di pesawat dan Anda melihat wajah tersenyum bahagia kami. Kami sebenarnya melihat Anda dari atas ke bawah, mencoba menemukan ABP,” kata mantan pramugari, Kat Kalamani menyitir Huffpost.
Mereka yang menjadi incaran dari beberapa profesi, seperti personel militer, pilot, perawat, dokter, polisi, dan petugas pemadam kebakaran.
Jika Anda memiliki disabilitas, pramugari tidak selalu memperbolehkan menempatkan Anda di bagian tertentu di pesawat, seperti kursi terdekat dari pintu keluar darurat.
Menurut pramugari Beth Bourneouf melalui Washington Post; “Kami melihat berapa banyak tas yang dibawa orang, dan kami juga harus mengetahui jenis tas apa yang mereka bawa. Siapapun yang memiliki pendingin, kita perlu bertanya apa yang ada di sana.”
Lalu berkaitan dengan orang mabuk, pramugari akan dapat mengetahui jika penumpang terlalu mabuk untuk naik ke pesawat. Pramugari menyiasatinya dengan sapaan singkat seperti halo.

Perilaku mencurigakan lainnya juga dapat terlihat di depan pintu. Jadi mungkin ini saatnya untuk berhenti menganggap pramugari kurang ramah, tidak suka ngobrol, atau menganggapnya tak lebih dari penjaga Boeing.
(Rizka Diputra)