KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan situasi Covid-19 saat ini menunjukkan adanya peningkatan tren kasus, dengan terlihat adanya peningkatan tren kasus sejak pekan ke-41 atau periode 8-14 Oktober 2023. Dari laporan yang didapat, tercatat hingga 19 Desember 2023 jumlah kasus mencapai 41 kasus positif Covid-19 varian JN.1
Kendati demikian, peningkatan tren kasus ini tidak diikuti dengan peningkatan rawat inap dan kematian. Meski demikian, Kemenkes mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan upaya pencegahan penularan virus ini.
Melihat angka kasus Covid-19 yang meningkat, tentunya para orang tua cemas dengan kesehatan anak-anak mereka dan sekaligus khawatir aktivitas anak-anaknya akan kembali terbatas, tak hanya bermain tapi juga termasuk berolahraga.
Lantas bagaimana tips agar tetap bisa olahraga di tengah kenaikan kasus Covid-19? Dalam gelaran media briefing yang dilakukan Pengurus Besar Ikatan Dokter Anak Indonesia (PB IDAI) secara daring, baru-baru ini, Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) mengatakan olahraga bisa dilakukan di rumah saja namun tetap beragam, seperti skipping, tangkap lempar bola, dan lain sebagainya.
Sementara itu, Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga & Ketua Bidang Penelitian Pengembangan dan Survei Keprofesian Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PBIDI) DR. Dr Listya Tresnanti Mirtha, SpKO mengatakan prinsipnya anak boleh bermain dan tetap bergerak. Banyak aktivitas di rumah yang bisa dilakukan agar anak tetap bergerak.
"Tapi paling aman di outdoor di tempat yang banyak udara hijau. Intinya, kalau nggak keluar rumah tetap di dalam rumah enggak apa-apa," jelas dr.Listya
"Asal menjaga agar nggak terlalu banyak duduk, tetap bergerak, dan memenuhi rekomendasi aktif bergerak sejam dalam sehari itu udah bagus," imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Dr. Piprim, yang menyarankan meskipun di tengah lonjakan kasus Covid-19, olahraga harus tetap dilakukan karena aktif berolahraga bisa membuat seseorang bahagia dan meningkatkan sistem imun, termasuk anak-anak.
"Jangan larang anak untuk berolahraga, kalau dilarang bikin anak stres malah menurunkan sistem imun, yang penting bisa olahraga," katanya.
Ia menyarankan untuk setiap rumah tangga menyiapkan fasilitas olahraga sederhana, misalnya ada monkey bar atau pull up bar buat anak.
"Olahraga nggak harus ke gym, jadikan semua aktivitas harian masuk aktivitas fisik. Olahraga harus fun, murah meriah, dan bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja," tutupnya singkat.
(Rizky Pradita Ananda)