Hal senada juga dikuatkan ilmuwan lainnya Antoine Carton-Leclercq dari PBI. Dia mengatakan depolarisasi ankoksi akan menginduksi kematian neuron di seluruh korteks. Gelombang kematian yang bergerak lambat menyebar ke seluruh korteks hingga kesadaran akhirnya padam.
"Itu adalah penanda transisi menuju penghentian semua aktivitas otak,” tutur Antoine Carton-Leclercq.
Ditemukannya gelombang kematian yang ada di otak justru bukan cara ilmuwan menipu kematian. Mereka justru melihat penelitian itu dapat membantu para ilmuwan memahami kelompok neuron atau sel saraf mana di otak yang paling rentan jika terjadi serangan jantung dan pernafasan.
"Pada akhirnya, hal ini dapat mengurangi risiko komplikasi neurologis," kata Antoine Carton-Leclerq.
(Leonardus Selwyn)