MENGENAL Polycystic Ovary Syndrome (PCOS), atau sindrom ovarium polikistik merupakan masalah ketidakseimbangan hormon pada wanita. Secara umum, penyakit ini akan membuat Anda memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur.
Mengutip dari Mayo Clinic, Kamis (14/12/2023), ovum wanita menghasilkan hormon androgen yang berlebihan. Akibatnya, ovarium memiliki cairan kantong kecil atau kista.
Berkembangnya kista disebabkan karena sel telur yang tidak sempurna dan gagal dilepaskan dengan teratur. Meski penyebab utamanya tidak dapat diketahui secara pasti. Diperlukan pengobatan sejak dini untuk menurunkan risiko komplikasi dalam jangka panjang.
Gejala PCOS
Berikut ini gejala umum PCOS pada wanita, antara lain:
1. Ovarium polikistik
Ovarium membesar karena terdapat folikel yang mengandung sel telur belum matang. Hal ini menyebabkan ovarium tidak memproduksi dan menyimpan ovum dengan baik.
2. Banyaknya androgen
Kadar hormon androgen yang terlalu tinggi menyebabkan rambut rontok dan jerawat di sekitar bagian tubuh.
3. Periode menstruasi berantakan
Gejala ini paling sering dialami pengidap PCOS. Misalnya, wanita mengalami menstruasi kurang dari 9 kali dalam setahun. Adapun yang membutuhkan jangka waktu sekitar 35 hari dari satu periode menstruasi ke periode lainnya. Oleh karena itu, penyakit ini mengakibatkan wanita kesulitan untuk hamil.
Penyebab PCOS
Penyebab penyakit ini belum dapat diketahui dengan tepat oleh para ahli. Namun, berikut ini beberapa pemicu PCOS, meliputi:
1. Faktor genetik
2. Jerawat akibat androgen
3. Hirsutisme atau pertumbuhan rambut
4. Peradangan tingkat rendah pada jantung dan pembuluh darah
5. Resistensi insulin berlebih, seperti bercak gelap di kulit, nafsu makan meningkat, dan penambahan berat badan