PSIKIATER sekaligus Direktur Utama Pusat Kesehatan Jiwa Nasional, DR dr Nova Riyanti Yusuf, SpKJ mengatakan calon legislatif (caleg) yang mencalonkan diri tanpa tujuan yang jelas rentan mengalami gangguan mental.
“Tapi kalau caleg mencalonkan diri tapi tujuannya tidak jelas, kemudian kalah, pasti kecewa berat,” kata dr Nova pada media briefing baru-baru ini.
Namun, dr Nova melihat data dari Pusat Kesehatan Jiwa Nasional pada untuk caleg yang berobat ke rumah sakit pasca kalah saat mencalonkan diri pada Pilpres 2019 lalu tidak ada.
"Kalau calegnya nggak ada yang berobat di rumah sakit jiwa, ternyata hanya gembar-gembor aja di kita tapi pada 2019 nggak ada yang masuk. Justru keluarga atau tim sukses (times) yang masuk," katanya.

Dokter Nova mengatakan caleg sendiri memang wajib datang ke rumah sakit jiwa untuk melakukan pemeriksaan kesehatan demi memenuhi berkas yang akan dikirim ke KPU. Nantinya para caleg ini akan dites kelayakan dari segi kesehatan jiwa.
"Jadi pernyataannya saat ini dia bisa jadi caleg, dia baik-baik saja dalam kesehatan jiwanya," tuturnya.
Dia pun kembali menegaskan bahwa sejak Pilpres 2019 belum ada caleg yang berobat di rumah sakit jiwa tempatnya bekerja ketika kalah dalam mencalonkan diri.