Contoh gampangnya, ketika bermain medsos akan selalu asa ads-ads atau iklan yang bermunculan. Jika sebagai orang awam biasanya kan tidak akan dipencet jika tidak menarik atau tidak sesuai kebutuhan mereka,” tambah Rakhmat.
Nah, CRM lah di sini yang bertindak harus rajin dan rutin melakukan follow up lagi. Sebab dari ads itu tersebutlah, bisa diketahui karena akan terhubung langsung bisa tahu ke landing page, dan akan bertemu titik dari brand yang memasang iklan.
Singkatnya, Rakhmat Aulia mengatakan seorang CRM harus bisa mengelola produk-produk klien, hingga sampai ke end user atau terjual. Itulah sebabnya, profesi ini memiliki tantangan yang serupa dengan profesi Sales dan Marketing.
Bahkan, dapat dikatakan bahwa seseorang yang berprofesi sebagai CRM sebetulnya mengerjakan dua tugas pekerjaan sekaligus yakni, menciptakan strategi marketing dan mendelivernya kepada client.
"Kendati demikian CRM sangat penting untuk bisnis. Bisnis itu kan dibangun untuk dijual, klo gak ada CRM suatu perusahaan bisa jatuh, bisa dibilang ujung tombaknya perusahaan itu ya CRM," tutup Rakhmat.
(Rizky Pradita Ananda)