Saat berjalan melalui hutan di musim dingin, Martin Luther melihat kerlap-kerlip lampu melalui pepohonan dan menciptakan kembali tampilan tersebut bersama keluarganya di rumahnya untuk merayakan Natal.
Pada awal abad ke-19, pohon Natal tidak populer di Amerika, dan banyak orang Kristen melihatnya sebagai simbol pagan Natal, namun imigran Jerman menghiasi rumah mereka dengan pohon tersebut, dan popularitasnya mulai meningkat.
Ratu Victoria melambungkan popularitas pohon Natal ketika sketsa detail dirinya dan suaminya dari Jerman, Pangeran Albert, dan anak-anak mereka di sekitar pohon Natal mereka yang dihias, dicetak di Illustrated London News. Hingga akhirnya kini pohon Natal populer di seluruh dunia.
Lantas, apa arti pohon natal bagi umat Kristiani? Dijelaskan dalam laman tersebut, simbol pohon Natal diadopsi dari tradisi pagan dan diadopsi ke dalam tradisi Kristen. Karena Natal adalah hari raya yang merayakan kelahiran Kristus, maka sebagai penerang di dunia yang gelap, pohon yang menyala menjadi pengingat akan terang itu.
Pohon Natal juga melambangkan Pohon Kehidupan, yang umumnya dikenal sebagai pohon terpenting di Taman Eden. Beberapa orang menghiasinya dengan buah apel atau hiasan apel atau hiasan apel tunggal, melambangkan pengetahuan dan mengingatkan umat Kristen yang taat akan dosa asal, dan lampu melambangkan penanganan Kristus terhadap dosa dan mengubah kegelapan menjadi terang.
Demikianlah penjelasan mengenai arti pohon Natal bagi orang Kristen dan Katholik, semoga artikel ini bermanfaat.
(Endang Oktaviyanti)