BACA JUGA:
Ayahnya, Laksamana Mahmud Syah, adalah seorang panglima angkatan laut armada Aceh yang terampil dan dihormati, dan ia mewariskan ilmu dan keahliannya kepada putrinya.
Ketika ayahnya meninggal dunia sehingga jabatannya kosong, pemimpin Kerajaan Aceh, Sultan Alauddin Riayat Syah mengangkat Keumalahayati sebagai Laksamana baru, mengingat bakat, keterampilan, dan tekadnya. Jabatan Panglima Angkatan Laut Kesultanan Aceh menjadikan Keumalahayati sebagai laksamana wanita pertama dalam sejarah Indonesia dan Asia Tenggara.

Dalam masa kejayaannya, Keumalahayati berhasil membuktikan bahwa dirinya merupakan pemimpin yang cakap di tengah skeptisisme terhadap perempuan. Pengusulan penetapan peringatan 475 tahun kelahiran Keumalahayati (1550-1615) mendapat dukungan dari Malaysia, Federasi Rusia, Thailand dan Togo.