VIRAL di media sosial video seorang anak diduga meninggal dunia, usai menjalani vaksinasi di sekolahnya. Anak yang tidak diketahui identitasnya itu sambil terbaring dengan menunjukkan mata dalam keadaan bengkak serta ruam di sejumlah tubuhnya, diketahui berasal dari Liandok, Tompaso baru, Sulawesi Utara.
Dokter sekaligus Epidemiolog serta Peneliti asal Universitas Griffith Australia, dr. Dicky Budiman, M.Sc. PH menjelaskan, kejadian itu terlihat seperti adanya reaksi alergi. Meskipun tidak diketahui secara pasti apa penyebab alergi itu, tetapi menurutnya penyebab itu bisa datang darimana saja.
“Terkesan seperti ada reaksi alergi dari ntah itu dari vaksin atau dari yang lain belum tentu juga, jadi yang jelas untuk mencari penyebabnya tentu perlu ada penelitian,” kata dr Dicky kepada MNC Portal Indonesia, Rabu (29/11/2023).
BACA JUGA:
Lebih lanjut, dr Dicky mengatakan apabila penelitian itu sudah dilakukan maka kasus itu bisa dilaporkan ke Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) atau adverse events following immunization (AEFI) sehingga pihaknua bisa melalukan komprehensif untuk menindaklanjuti kejadian itu.
Pesan pentingnya adalah mau di tempat manapun jika sebelum melakukan vaksinasi disarankan untuk inform consent terlebih dahulu. Karena hal itu akan menjadi penting, baik untuk pasien atau keluarga, terutama jika menyangkut anak.
“Ketika misalnya anak ini kurang sehat dan lain sebagainya, sebaiknya ya ditunda dulu, karena bisa jadi yang sebetulnya bukan karena vaksinnya, tapi karna sudah ada penyakit lain jadi nanti yang disalahkan vaksinnya, atau sebaliknya,” ucap dr Dicky.
BACA JUGA:
Oleh karena itu, kejadian seperti ini bisa dihindari jika inform consent atau pemeriksaan awal, serta skrining itu dijalankan dengan baik. Karena secara umum vaksin itu tidak berbahaya, bahkan memberikan bermanfaat.