Pengumuman tersebut lantas menuai reaksi tajam dari para warganet. Mereka merasa jika kata-kata yang digunakan terasa 'tidak pantas'.
Menanggapi kritik tersebut, Departemen Sumber Daya Manusia PIA memberikan klarifikasi kepada media.
"Terlepas dari kenyataan bahwa semangat di balik nasihat itu adalah untuk memastikan kode berpakaian yang tepat, namun, buletin standar, secara tidak sengaja, keluar dengan pilihan kata yang tidak tepat," ujarnya.
"Saya pribadi merasa menyesal dan yakin bahwa kata-kata itu bisa lebih beradab dan tepat dalam konteks ini daripada kata-kata yang diterbitkan yang sayangnya sedang diejek dan dipelintir ke arah pencemaran nama baik perusahaan di media (elektronik dan sosial) daripada itu. esensi sebenarnya,” ungkap Kepala SDM PIA dalam klarifikasi tertulisnya.
(Rizka Diputra)