BATIK memang dikenal sebagai wastra budaya Indonesia, biasanya banyak dibuat di Pulau Jawa. Tapi jangan salah, Pulau Dewa Bali juga memiliki batik loh, lantas apa bedanya dengan batik asal Jawa?
Jika dibandingkan dengan batik daerah lain di Indonesia seperti Jawa Tengah, batik Bali mirip namun mungkin tak sama. Dari segi alat dan produksinya misalnya, batik yang diajarkan oleh perajin batik di wilayah Gianyar tidak ada bedanya dengan batik biasa.
Lilin panas, tepian, dan pewarna adalah alat yang Anda perlukan untuk membuat karya seni Anda. Bedanya, warnanya cenderung lebih cerah dan motif yang tergambar pada batik khas Bali, seperti bunga plumeria, tulip, dan pura.
"Kami di Bali bercirikan lukisan batik yang tidak monoton namun dihias dengan warna-warni. Kalau di Jawa warnanya coklat, di sini lebih cerah," kata pembatik dari LIMA ART STUDIO UBUD I Wayan Bagus Pujana di Kecamatan Keliki, Tegalalang, Provinsi Gianyar, seperti dilansir dari Antara.
Warna cerah antara lain biru langit, kuning, oranye, ungu, merah muda, dan hijau. Nantinya, mereka yang ingin membatik bebas memilih warna apa pun yang disukainya, karena tidak ada standar atau batasan khusus dalam pencampuran warna.
“Kami sudah menyediakan beberapa sampel. Kami punya sampel, pengunjung pun bisa memilih opsi yang mudah. Biasanya memerlukan waktu dua hingga tiga jam untuk menyelesaikannya, tergantung desain yang Anda buat,” kata Wayan.
Lalu seperti apa proses membatiknya?
Bagi yang ingin belajar membatik, Wayan dan tim biasanya memproduksi potongan kain bermotif khas Bali berukuran 40cm x 80cm. Setelah itu mereka akan menjelaskan secara singkat cara membuat batik. Pelajaran sederhana dalam membatik dimulai dengan melelehkan lilin hingga cukup panas dan menggunakan kaleng untuk menyendok lelehan lilin dan mencicipinya. Wadah berisi lilin cair sangat panas, jadi penting untuk tidak menyentuhnya dengan tangan.