Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Punya Tradisi Letakkan Mayat di Bawah Pohon, Apa Keunikan Desa Trunyan di Bali?

Rahel Pebrini Panjaitan , Jurnalis-Selasa, 21 November 2023 |08:30 WIB
Punya Tradisi Letakkan Mayat di Bawah Pohon, Apa Keunikan Desa Trunyan di Bali?
Tempat pemakaman di Desa Trunyan, Bali (Foto: Instagram/@mey_is2)
A
A
A

KEUNIKAN Desa Trunyan di Bali menarik untuk dikulik. Desa Trunyan merupakan salah satu desa tertua di Bali. Desa ini terletak di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli ini terkenal karena tradisi pemakaman unik yang disebut mepasah.

Jenazah di Desa Trunyan tidak dikubur atau dikremasi, melainkan hanya diletakkan di bawah pohon Taru Menyan.

Menariknya, jenazah tersebut tidak mengeluarkan bau busuk karena aroma wangi dari pohon Taru Menyan.

Melansir journal.unhas.ac.id, Prosesi pemakaman mepasah diawali dengan pembersihan jenazah dengan air hujan lalu bagian tubuh dibungkus dengan kain putih. Jenazah kemudian diberikan kurungan anyaman dari bambu yang disebut ancak saji.

Infografis Wisata Tabanan

Jenazah yang dimakamkan secara mepasah adalah jenazah yang meninggal secara wajar, telah menikah, dan anggota tubuh lengkap.

Selain itu, jumlah jenazah di bawah pohon Taru Menyan tidak boleh lebih dari sebelas orang.

Dilansir dari laman simdos.unud.ac.id, bagi masyarakat Bali Trunyan, angka 11 merupakan angka tertinggi yang sakral dan merupakan puncak pencapaian spiritual. Angka 11 juga diyakini sebagai 11 tingkatan mulai dari dunia hingga nirwana.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement