Asal-usul Pulau Samosir, Pulau di Tengah Danau Toba yang Diakui Ganjar sebagai Destinasi Kelas Dunia
Dalam buku 'Ekspedisi Cincin Api: Pulau di Atas Pulau, Danau di Atas Danau' Ahmad Arif dan rekan-rekannya menyatakan bahwa puluhan ribu tahun lalu, Pulau Samosir tidak memiliki bentuk seperti sekarang.
“Samosir yang memiliki panjang sekitar 45 kilometer dengan lebar sekitar 19 kilometer ini awalnya berada di dasar danau yang terangkat naik karena desakan magma dari dalam perut bumi di bawah danau,” tulisnya.
Pulau Samosir diciptakan oleh Belanda dengan menggali daerah yang disebut Tanah Ponggol. Pertemuan antara Samosir dan Sumatra melibatkan proses penggalian, yang menciptakan suatu celah berisi air yang dikenal sebagai Terusan Tanah Ponggol. Sebagai hasilnya, Samosir terpisah dari daratan Sumatera.
Arif menyatakan bahwa keberadaan fosil ganggang hampir di seluruh area pulau ini menjadi bukti bahwa Samosir pernah terendam oleh air. Ketika Danau Toba meletus, ganggang hijau mulai tumbuh perlahan-lahan di dasar danau.
Proses pengisian kembali dapur magma di bawah Danau Toba oleh magma mengakibatkan dorongan perlahan batuan penyumbat ke permukaan, membentuk Pulau Samosir. Hingga saat ini, Pulau Samosir masih memancarkan pesona yang menakjubkan.
Selain menyimpan sejarah dan keindahan alam yang menarik, satu hal unik lain dari Pulau Samosir adalah keberadaan Danau Sidihoni di tengahnya. Maka, Samosir menjadi pulau yang berada di atas pulau, sementara Sidihoni menjadi danau yang terletak di atas danau.
(Rizka Diputra)
