“Ada yahg pakai kain tradisional seperti tenun dan batik, bahan sportwear seperti scuba, nylon, knitwear, dan technical fabric yang memiliki fungsi seperti cooling fiber ataupun anti UV,” tuturnya.
Selain itu juga menggunakan embellishment dan fabric manipulation yang menghadirkan beragam teknik dan keunikan dari karya-karya yang dibuat. Para mahasiswa dan mahasiswi ini juga mengembangkan banyak teknik pembuatan pola yang inovatif seperti zero waste atau one cut pattern.
Semua karya ini hadir berkait erat dengan teknologi dan desain konseptual, misalnya menggunakan 3D printing hingga penggunaan sosial media sebagai media promosi,” tutup Guillaume.
(Martin Bagya Kertiyasa)